Mengenal Apa Itu Diabetes Insipidus dan Bedanya dengan Diabetes Melitus

Diabetes Insipidus, Image: DALL·E 3--
IKNPOS.ID - Banyak orang mengira bahwa semua penyakit “diabetes” berkaitan dengan kadar gula tinggi dalam darah. Padahal, ada satu kondisi bernama diabetes insipidus yang tidak ada hubungannya dengan gula darah sama sekali. Jika kamu pernah bertanya-tanya apa itu diabetes insipidus, artikel ini akan membantu kamu memahami dengan jelas penyebab, gejala, dan penanganannya.
Tidak Sama dengan Diabetes Melitus
Istilah "diabetes" memang identik dengan penyakit gula, yaitu diabetes melitus. Kondisi ini terjadi ketika tubuh gagal mengatur kadar glukosa dalam darah karena kekurangan insulin atau resistensi terhadap insulin. Namun, diabetes insipidus merupakan gangguan berbeda, yang terjadi karena tubuh tidak bisa mengatur kadar air dengan baik.
Meskipun namanya mirip, keduanya punya penyebab dan gejala yang sama sekali tidak berkaitan.
Apa Itu Diabetes Insipidus?
Diabetes insipidus adalah kelainan langka yang menyebabkan tubuh memproduksi urin dalam jumlah sangat banyak. Ini terjadi karena gangguan pada hormon antidiuretik atau vasopresin, yang berfungsi menjaga keseimbangan cairan di tubuh.
Saat hormon ini tidak cukup atau tidak bekerja sebagaimana mestinya, ginjal gagal menyerap kembali air ke dalam tubuh. Akibatnya, penderita buang air kecil terus-menerus dan merasa sangat haus.
Gejala Utama Diabetes Insipidus
Seseorang yang mengalami diabetes insipidus umumnya merasakan beberapa hal berikut:
-
Sering buang air kecil dalam jumlah besar (bahkan bisa mencapai 10–20 liter sehari)
-
Rasa haus ekstrem dan terus-menerus
-
Gangguan tidur akibat harus sering ke kamar mandi
-
Tubuh mudah lelah karena dehidrasi ringan yang berlangsung terus-menerus
-
Pada anak-anak, gejala bisa berupa pertumbuhan lambat atau sering mengompol
Jika kamu merasakan gejala-gejala tersebut, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Penanganan sejak dini akan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Jenis-Jenis Diabetes Insipidus
Ada beberapa tipe diabetes insipidus, dan masing-masing punya penyebab berbeda:
1. Diabetes Insipidus Sentral
Jenis ini terjadi ketika otak gagal memproduksi hormon ADH. Biasanya disebabkan oleh cedera kepala, infeksi otak, tumor otak, atau bisa juga bawaan sejak lahir.
2. Diabetes Insipidus Nefrogenik
Tipe ini muncul ketika ginjal tidak merespons hormon ADH meskipun jumlahnya cukup. Biasanya penyebabnya adalah faktor genetik atau kerusakan ginjal akibat obat tertentu, seperti lithium.
3. Diabetes Insipidus Gestasional
Kondisi langka yang hanya terjadi selama kehamilan. Terjadi karena plasenta menghancurkan hormon vasopresin terlalu cepat, sehingga keseimbangan cairan terganggu.
4. Polidipsia Primer (Dipsogenik)
Bukan gangguan hormon, tapi disebabkan oleh keinginan terus-menerus untuk minum air, entah karena masalah psikologis atau kondisi medis tertentu.
Pemeriksaan dan Diagnosis
Dokter akan memulai dengan mengevaluasi gejala dan riwayat medis pasien. Setelah itu, beberapa pemeriksaan yang mungkin dilakukan:
-
Tes konsentrasi urin dan darah: Untuk melihat kadar natrium dan osmolalitas (konsentrasi cairan).
-
Tes deprivasi air: Mengamati bagaimana tubuh merespons kondisi kekurangan air.
-
Tes hormon ADH: Untuk mengecek apakah hormon ini diproduksi dengan cukup atau tidak.
Pemeriksaan ini membantu membedakan antara diabetes insipidus dan kondisi lain seperti diabetes melitus atau gangguan ginjal.
Penanganan dan Pengobatan
Penanganan tergantung pada jenis diabetes insipidus yang diderita:
-
Untuk diabetes insipidus sentral, dokter biasanya memberikan desmopressin, yaitu bentuk sintetis dari ADH, yang bisa diberikan lewat tablet, semprot hidung, atau suntikan.
-
Untuk nefrogenik, pengobatan fokus pada mengatasi penyebabnya dan mengatur pola makan, seperti mengurangi garam dan menggunakan obat diuretik jenis tertentu.
-
Untuk polidipsia primer, penanganan melibatkan psikoterapi dan perubahan perilaku.
Yang terpenting, penderita harus menjaga asupan cairan untuk mencegah dehidrasi. Dalam kasus tertentu, dokter juga akan memantau elektrolit dan fungsi ginjal secara rutin.
Apakah Diabetes Insipidus Bisa Disembuhkan?
Pada sebagian kasus, diabetes insipidus bisa hilang jika penyebab utamanya ditangani, misalnya infeksi atau obat-obatan yang dihentikan. Namun, untuk kasus kronis, pengelolaan jangka panjang diperlukan. Dengan pengobatan dan pengawasan yang tepat, penderita tetap bisa menjalani hidup normal.
Bedakan dengan Diabetes Melitus
Perbedaan utama antara diabetes insipidus dan diabetes melitus terletak pada penyebab dan hasil pemeriksaan:
Faktor | Diabetes Insipidus | Diabetes Melitus |
---|---|---|
Penyebab | Masalah hormon ADH atau ginjal | Masalah insulin dan gula darah |
Gula dalam urin | Tidak ada | Ada |
Jumlah urin | Sangat banyak | Banyak, tapi tidak sebanyak insipidus |
Rasa haus | Sangat ekstrem | Juga tinggi |
Kadar gula darah | Normal | Tinggi |
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu mengalami buang air kecil berlebihan dan merasa haus sepanjang waktu, segera konsultasi ke dokter. Apalagi jika kondisi ini menyebabkan kelelahan, gangguan tidur, atau mengganggu aktivitas harian. Diagnosis dan penanganan tepat akan membantu kamu menghindari komplikasi serius.
Kesimpulan
Sekarang kamu sudah tahu apa itu diabetes insipidus dan mengapa penyakit ini berbeda dari diabetes melitus. Walaupun langka, kondisi ini nyata dan bisa berdampak besar pada kualitas hidup jika tidak ditangani dengan baik. Jadi, jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala seperti buang air kecil terus-menerus dan rasa haus ekstrem, jangan tunggu lebih lama untuk mencari pertolongan medis.
Jaga kesehatan, kenali gejala lebih awal, dan ambil langkah aktif untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Sumber: