Gejala TBC yang Sering Terabaikan: Baru Ketahuan setelah Memburuk

Gejala TBC, Image: HolgersFotografie / Pixabay--
sulud.disway.id - Gejala TBC sering kali muncul secara perlahan sehingga banyak orang tidak menyadarinya hingga penyakit sudah berkembang. Kondisi ini membuat pengobatan menjadi lebih sulit dan risiko komplikasi meningkat. Padahal, deteksi dini bisa menyelamatkan nyawa dan mencegah penularan ke orang lain.
Mengapa Gejala TBC Sering Terlewat?
Banyak orang menganggap batuk berkepanjangan, kelelahan, atau penurunan berat badan hanyalah tanda masuk angin atau flu biasa. TBC (Tuberkulosis) disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru, tapi juga bisa menyerang organ lain. Penyakit ini menular lewat udara saat penderita batuk atau bersin, sehingga sangat penting mengenali gejala TBC sejak awal.
Gejala TBC yang Harus Kamu Waspadai
Berikut beberapa gejala TBC yang sering diabaikan:
-
Batuk lebih dari 2 minggu — Batuk tidak kunjung sembuh, terkadang disertai dahak berdarah.
-
Demam ringan berkepanjangan — Biasanya muncul di sore atau malam hari.
-
Keringat malam berlebihan — Tubuh berkeringat tanpa aktivitas fisik.
-
Penurunan berat badan drastis — Terjadi walaupun pola makan normal.
-
Nafsu makan menurun — Berjalan beriringan dengan rasa lelah terus-menerus.
-
Nyeri dada atau sesak napas — Terutama saat menarik napas dalam.
Faktor Risiko yang Memperbesar Peluang Terkena TBC
Selain mengenali gejala TBC, kamu juga perlu tahu faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan, seperti:
-
Sistem imun lemah akibat HIV/AIDS atau penyakit kronis lain.
-
Gizi buruk dan pola makan tidak sehat.
-
Tinggal di lingkungan padat dan kurang ventilasi.
-
Kontak erat dengan penderita TBC aktif.
Langkah Pencegahan agar Tidak Tertular TBC
Pencegahan TBC melibatkan kombinasi gaya hidup sehat dan tindakan medis. Beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:
-
Vaksinasi BCG untuk anak-anak.
-
Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
-
Memastikan sirkulasi udara baik di rumah dan tempat kerja.
-
Menggunakan masker saat berada di lingkungan berisiko tinggi.
-
Segera memeriksakan diri jika muncul gejala TBC yang mencurigakan.
Pentingnya Deteksi Dini dan Pengobatan Tepat
Jika gejala TBC terdeteksi sejak awal, pengobatan dengan regimen obat anti-TB (OAT) biasanya sangat efektif. Durasi pengobatan standar berkisar 6–9 bulan, tergantung kondisi pasien. Jangan pernah menghentikan obat tanpa anjuran dokter karena bisa menyebabkan bakteri menjadi kebal obat (MDR-TB).
Kesimpulan
Gejala TBC yang sering terabaikan dapat berujung fatal jika tidak segera diidentifikasi dan diobati. Mengenali tanda-tandanya sejak awal, menjaga daya tahan tubuh, serta memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan adalah langkah penting untuk melindungi diri dan orang sekitar. Semakin cepat terdeteksi, semakin besar peluang untuk sembuh total.
Sumber: