Gejala TBC yang Sering Terabaikan, Akhirnya Terlambat Dapat Pertolongan Medis

Gejala TBC yang Sering Terabaikan, Akhirnya Terlambat Dapat Pertolongan Medis

Gejala TBC, Image: HolgersFotografie / Pixabay--

sulut.disway.id - Tuberkulosis atau TBC masih menjadi penyakit menular yang banyak ditemukan di Indonesia. Ironisnya, banyak orang tidak menyadari gejala TBC sejak awal karena tanda-tandanya sering kali mirip penyakit ringan. Akibatnya, banyak pasien baru mencari pertolongan medis saat kondisinya sudah parah.

Kenapa gejala TBC Sering Terabaikan?

gejala TBC tidak selalu langsung berat. Pada fase awal, tubuh masih bisa beraktivitas seperti biasa, hanya muncul batuk ringan atau mudah lelah. Karena gejala awalnya samar, banyak yang mengira hanya masuk angin atau flu biasa. Padahal, TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang bisa menyerang paru-paru dan organ lain.

Kebiasaan menunda periksa ke dokter, ditambah stigma sosial terhadap penyakit ini, membuat diagnosis sering terlambat. Padahal, semakin cepat diketahui, semakin tinggi peluang sembuh total tanpa komplikasi.

Tanda Awal TBC yang Sering Dianggap Sepele

Beberapa tanda berikut sering muncul lebih dulu sebelum TBC berkembang parah:

  • Batuk lebih dari dua minggu, kadang tanpa dahak atau darah.

  • Nafsu makan menurun dan berat badan turun tanpa sebab jelas.

  • Demam ringan berkepanjangan, terutama di sore dan malam hari.

  • Berkeringat di malam hari meski suhu ruangan tidak panas.

  • Cepat lelah dan sesak napas meskipun aktivitas ringan.

Sayangnya, banyak orang menyepelekan tanda-tanda ini karena masih bisa beraktivitas seperti biasa.

gejala TBC Tanpa Batuk, Apakah Mungkin?

Ya, bisa terjadi. Tidak semua penderita TBC mengalami batuk. TBC yang menyerang organ lain seperti kelenjar, tulang, ginjal, atau otak bisa menimbulkan gejala berbeda, misalnya benjolan di leher, nyeri punggung, atau nyeri sendi berkepanjangan. Inilah yang sering membuat penyakit ini sulit dikenali.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Segera lakukan pemeriksaan bila kamu mengalami:

  • Batuk yang tak kunjung sembuh setelah dua minggu.

  • Berat badan turun drastis tanpa diet.

  • Demam ringan yang muncul terus-menerus.

  • Mudah lelah tanpa alasan jelas.

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan dahak, rontgen dada, atau tes molekuler cepat (TCM) untuk memastikan diagnosis TBC.

Bahaya Menunda Pengobatan TBC

Menunda pengobatan bisa menyebabkan infeksi makin parah dan menular ke orang sekitar. TBC yang tidak diobati bisa menyebabkan kerusakan paru permanen, penurunan daya tahan tubuh, bahkan kematian. Selain itu, bakteri TBC bisa menjadi kebal obat, membuat proses pengobatan jauh lebih lama dan sulit.

Cara Mencegah Penularan TBC

  • Gunakan masker saat batuk atau berada di tempat ramai.

  • Pastikan rumah memiliki ventilasi yang baik dan sinar matahari cukup.

  • Konsumsi makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh.

  • Jalani pengobatan sampai tuntas bila sudah terdiagnosis TBC.

Kesimpulan

 

Gejala TBC sering kali tampak ringan dan tidak khas, tapi menyepelekannya bisa berakibat fatal. Kenali tanda-tanda awal seperti batuk lama, demam ringan, dan berat badan turun tanpa sebab. Bila kamu mengalami gejala seperti itu, segera periksa ke fasilitas kesehatan agar bisa mendapatkan diagnosis dan pengobatan sejak dini. Makin cepat diobati, makin besar peluang untuk sembuh total.

Sumber: