Penyebab Orang Gampang Marah, Tidak Selalu karena Darah Tinggi
Penyebab Orang Gampang Marah, Image: Olichel / Pixabay--
finnews.id - Penyebab orang gampang marah sering kali dikaitkan dengan faktor fisik seperti darah tinggi atau kondisi kesehatan tertentu. Namun kenyataannya tidak sesederhana itu. Banyak orang mengalami ledakan emosi atau mudah tersulut hal kecil bukan karena tubuh mereka bermasalah, tetapi karena pikiran dan kondisi psikis mereka sedang tidak stabil. Karena itu, memahami penyebab orang gampang marah menjadi penting agar kamu mampu mengontrol emosi, bukan sebaliknya.
Jika kamu atau seseorang di sekitarmu akhir-akhir ini mudah marah, sensitif, atau cepat bereaksi terhadap hal-hal kecil, mungkin ada sesuatu yang sedang terjadi di baliknya. Selain itu, kemarahan yang muncul berulang dan sulit dikendalikan bisa menjadi tanda bahwa tubuh dan pikiran sedang memberi sinyal butuh perhatian.
Stres Berlebihan
Stres menjadi salah satu penyebab orang gampang marah yang paling umum. Ketika Stres menumpuk, tubuh memproduksi hormon kortisol dan adrenalin dalam jumlah tinggi. Kondisi ini membuat seseorang lebih sensitif dan mudah tersinggung. Karena itu, seseorang yang sedang dibebani pekerjaan, masalah keluarga, atau tekanan finansial biasanya lebih cepat marah meski pemicunya kecil.
Kurang Tidur
Kurang tidur bukan hanya membuat tubuh lemas, tetapi juga memengaruhi bagian otak yang mengatur regulasi emosi. Akibatnya toleransi terhadap gangguan kecil menurun. Orang yang kurang tidur biasanya lebih reaktif, mudah tersinggung, dan sulit berpikir jernih. Jika berlangsung lama, kurang tidur bahkan dapat mengubah karakter seseorang.
Luka Batin atau emosi yang Tidak Terselesaikan
Banyak orang terlihat baik secara luar, tetapi menyimpan kemarahan, kekecewaan, atau trauma. Luka batin seperti ini membuat reaksi emosional menjadi lebih cepat dan intens. Saat ada situasi yang memicu memori emosional tertentu, kemarahan muncul tanpa filter.
Ketidakseimbangan hormon
Perubahan hormon juga menjadi penyebab orang gampang marah. Hal ini bisa terjadi pada perempuan yang mengalami PMS, menopause, atau masalah tiroid. Laki-laki pun bisa mengalami penurunan atau peningkatan kadar testosteron yang berdampak pada kestabilan emosinya.
Kelelahan Mental
Saat otak menangani terlalu banyak informasi atau tekanan, kapasitas pengendalian emosi melemah. Karena itu, orang yang burnout lebih rentan marah, sensitif, atau mudah kewalahan terhadap hal-hal kecil.
Pola Makan Tidak Seimbang
Mungkin terdengar sederhana, tetapi nutrisi sangat berpengaruh pada stabilitas emosi. Kekurangan omega-3, magnesium, atau vitamin B kompleks dapat mengganggu fungsi otak yang mengatur suasana hati. Selain itu, konsumsi gula berlebih atau kafein juga bisa meningkatkan reaksi emosional secara tiba-tiba.
Lingkungan Beracun
Lingkungan penuh kritik, tekanan, atau konflik dapat membuat seseorang lebih mudah marah. Orang yang hidup dalam hubungan toksik atau pekerjaan yang penuh tekanan biasanya memiliki batas toleransi yang lebih rendah.
Gangguan Kesehatan Mental
Beberapa kondisi seperti depresi, kecemasan, bipolar, atau ADHD dapat membuat seseorang lebih mudah marah. Dalam kasus ini, kemarahan bukan hanya respons terhadap situasi, tetapi gejala internal yang belum tertangani.
Harapan yang Tidak Realistis
Kadang seseorang mudah marah bukan karena orang lain salah, tetapi karena ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap diri sendiri atau situasi di sekitarnya. Saat kenyataan tidak sesuai harapan, kemarahan muncul sebagai bentuk frustasi.
Penutup: Marah Itu Manusiawi, tetapi Perlu Dipahami
Jika kamu mulai merasa bahwa penyebab orang gampang marah ada dalam dirimu, itu bukan berarti kamu gagal mengendalikan diri. Justru itu kesempatan untuk memahami apa yang belum selesai dalam dirimu. Semakin kamu memahami akarnya, semakin mudah kamu mengatur respons emosimu tanpa menyakiti diri sendiri atau orang lain.
emosi bukan musuh, emosi adalah pesan.
Referensi:
Verywell Mind – Anger Triggers
Harvard Health Publishing – Stress and Emotion
Psychology Today – Why People Lash Out
Sumber: