Gangguan Radiasi Matahari: Airbus Selesaikan Update Darurat Ribuan Pesawat

Gangguan Radiasi Matahari: Airbus Selesaikan Update Darurat Ribuan Pesawat

Pesawat, Ilustrasi: Anncapictures / Pixabay--

sulut.disway.id - Ribuan pesawat Airbus kembali beroperasi setelah grounding darurat yang dipicu oleh risiko radiasi matahari terhadap komputer pesawat. Masalah ini sempat menimbulkan gangguan operasional di beberapa maskapai global, memaksa Airbus melakukan pembaruan software dan penggantian komputer untuk pesawat yang lebih tua.

Insiden dan Dampak Operasional

Masalah terungkap setelah sebuah pesawat JetBlue Airways yang terbang antara Amerika Serikat dan Meksiko mengalami penurunan ketinggian mendadak dan harus mendarat darurat pada Oktober 2025. Setidaknya 15 penumpang mengalami cedera ringan akibat insiden tersebut. Investigasi Airbus menemukan bahwa perangkat lunak pesawat yang menghitung ketinggian bisa terganggu oleh radiasi matahari intens, terutama pada model A320 dan variannya.

Sebagai langkah mitigasi, sekitar 6.000 pesawat A320 di seluruh dunia sempat digrounding sementara. Mayoritas, lebih dari 5.000 pesawat, berhasil menerima pembaruan software dengan cepat, sementara sekitar 900 pesawat yang lebih tua memerlukan penggantian komputer yang bergantung pada ketersediaan perangkat baru.

Maskapai global melaporkan dampak yang bervariasi. Air France mengalami beberapa penundaan dan pembatalan penerbangan di Paris, sementara American Airlines memperkirakan adanya keterlambatan operasional meski sebagian besar update selesai pada akhir pekan. Delta Airlines menilai dampak pada jadwal penerbangan relatif minimal.

Di Inggris, otoritas penerbangan sipil menyatakan bahwa update software berhasil diselesaikan semalaman, sehingga lalu lintas udara tetap stabil. Gatwick melaporkan gangguan terbatas, sementara Heathrow dan Manchester berjalan normal. Luton tidak mengantisipasi dampak signifikan. Maskapai seperti British Airways dan Air India tidak terdampak secara serius.

Di Australia, Jetstar membatalkan 90 penerbangan sementara update berlangsung. Namun, sebagian besar pesawat kini sudah diperbarui, dan gangguan diperkirakan hanya berlangsung hingga akhir pekan. Air New Zealand menangguhkan sementara A320-nya, namun semua penerbangan kembali beroperasi setelah update selesai.

Pembaruan Software dan Penggantian Komputer

Airbus segera menindaklanjuti masalah ini dengan pembaruan software untuk model terbaru dan penggantian komputer bagi pesawat yang lebih tua. CEO Airbus, Guillaume Faury, meminta maaf atas “tantangan logistik dan keterlambatan” dan menegaskan bahwa tim Airbus bekerja keras agar update dapat diselesaikan secepat mungkin.

French Transport Minister Philippe Tabarot menyatakan bahwa update software berjalan lancar untuk lebih dari 5.000 pesawat, sementara kurang dari 100 pesawat masih memerlukan update. Proses ini dilakukan dengan prosedur ketat untuk memastikan keselamatan penumpang tetap terjaga.

Risiko Radiasi Matahari dan Keselamatan Penerbangan

Insiden ini menyoroti pentingnya pemantauan radiasi matahari dalam operasional penerbangan modern. Radiasi yang intens dapat memengaruhi data komputer pesawat, sehingga sistem mitigasi yang cepat dan efektif menjadi sangat krusial. Airbus dan maskapai bekerja sama untuk memastikan semua pesawat yang terdampak segera diperbarui dan penggantian komputer dilakukan dengan aman.

Gangguan ini menjadi pengingat bahwa teknologi penerbangan, meski canggih, tetap rentan terhadap faktor alamiah. Kesiapan teknis, koordinasi dengan maskapai, dan komunikasi jelas kepada penumpang menjadi kunci untuk mengurangi risiko gangguan besar.

Kesimpulan

Ribuan pesawat Airbus kini telah kembali beroperasi normal setelah update software darurat. Sebagian besar maskapai global melaporkan jadwal penerbangan kembali stabil, meskipun beberapa pesawat tua masih menunggu penggantian komputer. Langkah cepat Airbus dan kolaborasi dengan maskapai berhasil meminimalkan potensi gangguan dan memastikan keselamatan penerbangan tetap terjaga.

 

Referensi:
BBC, CNN, Reuters, The Guardian, Air Transport World

Sumber: