Warga Guizhou Protes Aturan Kremasi dan Pertahankan Tradisi Pemakaman

Warga Guizhou Protes Aturan Kremasi dan Pertahankan Tradisi Pemakaman

Columbarium, Image: Jubild / Pixabay--

Latar Belakang Kebijakan Kremasi

Pemerintah lokal menjelaskan bahwa aturan kremasi diterapkan untuk menekan keterbatasan ruang pemakaman dan menyesuaikan layanan publik dengan standar modern. Kebijakan ini merujuk pada instruksi nasional tahun 2003 yang mendorong praktik kremasi secara luas di perkotaan maupun pedesaan. Pemerintah pusat menganggap kremasi lebih efisien sekaligus lebih mudah dikelola saat populasi terus bertambah.

Namun sebagian besar warga Guizhou berasal dari etnis Miao, komunitas yang memiliki tradisi pemakaman panjang dan penuh simbol penghormatan. Penguburan dianggap sebagai ritual penting yang menghubungkan generasi yang masih hidup dengan nenek moyang mereka. Karena itu, banyak warga menilai aturan kremasi merupakan ancaman terhadap identitas budaya dan sejarah mereka.

Protes dan Respons Publik

Demonstrasi mulai meningkat sejak akhir pekan lalu. Video yang beredar menunjukkan warga menghadang kendaraan aparat, meneriakkan penolakan, dan menolak membubarkan diri. Salah satu seruan warga yang menantang kebijakan pemerintah menyebar luas di Douyin dan memicu dukungan dari berbagai lapisan masyarakat.

Menurut peneliti di China Dissent Monitor, durasi protes di Guizhou lebih panjang dibanding demonstrasi yang biasanya terjadi di wilayah pedesaan. Biasanya publik memilih diam karena tekanan politik. Namun kali ini isu tradisi, leluhur, dan prosesi kematian menjadi pemicu yang lebih emosional dan sulit dibendung.

Fenomena Protes di Desa-desa China

Sepanjang tahun ini, China Dissent Monitor mencatat 661 protes rural, meningkat sekitar 70 persen dibanding tahun sebelumnya. Sebagian besar dipicu masalah ekonomi seperti pajak pertanian, sengketa tanah, hingga kredit rumah tangga. Tetapi kasus Guizhou berbeda karena bertumpu pada pertarungan identitas budaya, bukan sekadar ekonomi.

Pada kuartal ketiga, hampir 1.400 insiden ketegangan publik terjadi di seluruh wilayah China, menunjukkan meningkatnya ketidakpuasan masyarakat desa terhadap kebijakan pemerintah.

Penutup

Penolakan warga Guizhou terhadap kremasi bukan hanya perselisihan teknis mengenai pemakaman, tetapi refleksi dari ketegangan lebih besar antara modernisasi negara dan identitas lokal. Banyak analis menilai bahwa konflik serupa bisa muncul kembali di wilayah lain ketika kebijakan nasional dianggap bertentangan dengan tradisi masyarakat.

Referensi:
The Guardian
Freedom House China Dissent Monitor

 
 

Sumber: