Sekolah Rakyat Prabowo: Pendidikan Gratis, Mewah dan Merata

Jumat 08-08-2025,10:08 WIB
Reporter : Makruf
Editor : Makruf

"Jadi, tidak ada seleksi berdasarkan nilai akademik," tegas Ratu Mulyanengsih.

Kurikulum Sekolah Rakyat merupakan gabungan berbagai pendekatan, seperti pembelajaran empatik, praktik langsung, dan penguatan karakter. Materi kekinian seperti coding dan keamanan siber turut diajarkan.

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh menyatakan bahwa kurikulum telah dirancang ulang agar relevan dengan kebutuhan siswa.

Para guru dan wali asuh dipilih secara ketat oleh Kemensos dan Kemendikbud. Mereka tak hanya memiliki kompetensi akademik, tapi juga empati tinggi. Salah satunya, Nizham Faiz Ghazali, yang menekankan sistem pengajaran among.

Selama proses belajar, bakat siswa mulai terlihat, terutama dalam seni dan olahraga. Ratu mengakui bahwa potensi ini mulai tampak sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

"Sudah mulai terlihat, terutama di bidang seni dan olahraga. Saat MPLS, siswa menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menari, teater, dan musik," terangnya.

Program ini merupakan lompatan besar dalam pendidikan Indonesia. Lebih dari sekadar menyediakan pendidikan, ia membentuk karakter dan memberikan harapan baru bagi anak-anak kurang mampu.

Pengamat pendidikan Jejen Musfah dari UIN Syarief Hidayatullah menyebut Sekolah Rakyat sebagai terobosan yang membalikkan logika pendidikan konvensional.

"Program ini menjadi momentum bagi para siswa yang sangat jauh dari kata privilege," kata Jejen.

Darmaningtyas pun menyambut baik program ini karena menjawab kesenjangan pendidikan yang selama ini mengakar.

Dari sudut pandang ekonomi, Nailul Huda dari Celios menyebut program ini mampu memperkuat SDM dan mengatasi kemiskinan struktural.

Dukungan serupa datang dari Kemnaker, melalui Kepala Biro Humas Sunardi Manampiar Sinaga.

"Kemnaker sangat mendukung gagasan Presiden Prabowo terkait Sekolah Rakyat. Tujuannya jelas, mencerdaskan generasi bangsa dan memastikan semua anak mendapatkan akses pendidikan yang sama," tegas Sunardi.

Bahkan, Kemnaker berencana mengubah Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi unit-unit Sekolah Rakyat.

Dari sisi psikologis, sekolah ini memberi pengaruh positif. Psikolog anak, Arifin Kristanto, melihat sistem berasrama sebagai jangkar emosional yang stabil bagi anak-anak.

"Tujuan utama kita adalah mengembalikan harapan mereka. Ketika seorang anak merasa ia berharga dan mampu, maka dirinya akan termotivasi untuk terus maju," terang Arifin.

Kategori :