sulut.disway.id - Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, berbagai cara alami mulai dilirik sebagai pelengkap terapi.
Salah satunya adalah jamu, minuman tradisional khas Indonesia yang tak hanya menyehatkan tubuh, tapi juga punya potensi mendukung kesehatan mental (mental health).
Dari kunyit asam hingga beras kencur, kandungan herbal di dalam jamu ternyata menyimpan manfaat yang belum banyak diketahui orang.
Jamu dan Kesehatan Mental: Apakah Ada Kaitannya?
Meski jamu lebih dikenal untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau melancarkan pencernaan, sejumlah riset ilmiah kini mulai mengeksplorasi potensi antidepresan, antistres, dan penyeimbang emosi dari beberapa bahan dasar jamu.
Faktor utama yang menjadi jembatan antara jamu dan mental health adalah efek anti-inflamasi dan antioksidan dari tanaman herbal. Peradangan kronis dan stres oksidatif merupakan dua pemicu utama gangguan mood seperti depresi dan kecemasan. Di sinilah jamu berperan.
1. Kunyit Asam: Meredakan Mood Swing dan Inflamasi Otak
Kunyit (Curcuma longa) mengandung kurkumin, senyawa aktif yang telah diteliti sebagai anti-depresan alami. Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Affective Disorders (2014), kurkumin menunjukkan efektivitas dalam meredakan gejala depresi ringan hingga sedang, terutama bila dikombinasikan dengan terapi konvensional.
Manfaat ini berasal dari kemampuannya:
-
Menurunkan hormon stres seperti kortisol
-
Meningkatkan kadar serotonin dan dopamin, neurotransmitter penting untuk suasana hati
Ditambah dengan rasa asam dari asam jawa, kunyit asam menjadi minuman menyegarkan sekaligus penyeimbang mood secara alami.
2. Beras Kencur: Relaksasi dan Energi untuk Pikiran Lelah
Jamu beras kencur mengandung kencur (Kaempferia galanga) dan beras yang direndam dan diolah sedemikian rupa. Kencur telah diteliti memiliki efek antistres dan antidepresan dalam studi praklinis pada hewan.
Dalam dosis yang tepat, kencur berpotensi:
-
Mengurangi kelelahan mental dan fisik
-
Meningkatkan relaksasi otot
-
Memicu rasa nyaman setelah aktivitas berat
Minuman ini sering dikonsumsi oleh pelajar dan pekerja yang membutuhkan penyegar pikiran di tengah aktivitas padat.
3. Jahe: Penangkal Cemas dari Dapur Rumah
Jahe (Zingiber officinale) tak hanya menghangatkan tubuh, tetapi juga memberi efek neuroprotektif. Studi yang diterbitkan di Phytotherapy Research (2015) menemukan bahwa ekstrak jahe mampu menurunkan kecemasan dan memperbaiki fungsi kognitif pada orang dewasa.
Jahe mengandung gingerol, zat yang mampu:
-
Menurunkan stres oksidatif di sistem saraf
-
Meningkatkan kualitas tidur
-
Mengurangi gejala kecemasan ringan
Dalam jamu, jahe kerap dipadukan dengan temulawak atau kayu manis, menghasilkan kombinasi hangat yang menenangkan.
Mengapa Jamu Bisa Membantu Kesehatan Mental?
Berikut beberapa mekanisme kerja bahan jamu yang mendukung kesehatan mental:
-
Antioksidan kuat: Melawan kerusakan sel otak akibat stres
-
Anti-inflamasi alami: Menurunkan risiko peradangan saraf yang berkaitan dengan depresi
-
Meningkatkan neurotransmitter otak: Seperti dopamin dan serotonin
-
Adaptogenik: Membantu tubuh menyesuaikan diri terhadap stres
Apakah Aman Dikonsumsi Setiap Hari?
Selama jamu dibuat dari bahan alami, tanpa pemanis atau pengawet berlebih, umumnya jamu cukup aman dikonsumsi harian. Namun, penting untuk memperhatikan:
-
Konsumsi dalam takaran wajar
-
Hindari jika memiliki riwayat penyakit tertentu (seperti batu empedu, gangguan lambung, atau alergi herbal)
-
Konsultasikan dengan dokter jika sedang mengonsumsi obat psikotropika atau antidepresan
Kesimpulan: Saatnya Kembali ke Alam
Meski bukan pengganti terapi psikologis atau pengobatan medis, manfaat jamu untuk mental health bisa menjadi salah satu solusi pelengkap yang alami dan terjangkau. Kunyit asam untuk menstabilkan mood, beras kencur untuk menyegarkan pikiran, hingga jahe untuk menenangkan kecemasan—semua sudah diwariskan sejak lama oleh budaya Indonesia, kini terbukti oleh sains modern.
Dengan konsumsi yang tepat dan gaya hidup yang sehat, jamu bisa menjadi bagian dari rutinitas self-care harian. Mental sehat, badan pun ikut bugar.