Tuchel Persembahkan Era Baru: Inggris Hancurkan Wales tanpa Kane dan Bellingham

Tuchel Persembahkan Era Baru: Inggris Hancurkan Wales tanpa Kane dan Bellingham

Hasil Inggris vs Wales, Image: @england / Instagram--

sulut.disway.id - Thomas Tuchel kembali membuat publik sepak bola Inggris terkejut. Dalam laga uji coba melawan Wales di Wembley, pelatih asal Jerman itu membuktikan bahwa tanpa Harry Kane dan Jude Bellingham sekalipun, timnya tetap mematikan. Hasil Inggris vs Wales berakhir 3-0, tapi lebih dari sekadar skor — ini adalah penegasan bahwa The Three Lions kini punya identitas baru.

Pertandingan itu bukan cuma soal siapa yang mencetak gol, melainkan bagaimana seluruh pemain Inggris tampil penuh percaya diri. Mereka menekan, menyerang cepat, dan menjaga tempo tanpa kehilangan arah. Buat Tuchel, kemenangan ini adalah bagian dari proyek besar: menjadikan Inggris tim yang tak bergantung pada nama besar.

Daftar Isi

  • Inggris Tampil Efisien di Wembley

  • Tuchel Ubah Pola Main Total

  • Bintang Baru Muncul: Morgan Rogers

  • Gaya Main Baru yang Disukai Fans

  • Performa Wales Jadi Cermin Perbedaan Level

  • Komentar Tuchel dan Respon Publik

  • Tantangan Selanjutnya: Jaga Konsistensi

  • Penutup

  • FAQ

Inggris Tampil Efisien di Wembley

Sejak peluit pertama, Inggris langsung menguasai pertandingan. Tanpa Kane, Tuchel menempatkan Ollie Watkins sebagai ujung tombak, didukung trio Bukayo Saka, Morgan Rogers, dan Jarrod Bowen. Hasilnya cepat terasa. Rogers mencetak gol pembuka di menit ketiga setelah memanfaatkan bola liar hasil kerja sama cepat di sisi kiri.

Delapan menit kemudian, Watkins menambah keunggulan lewat tembakan jarak dekat. Saka kemudian memperbesar skor lewat tendangan melengkung yang membuat kiper Wales hanya bisa terpaku. Dalam 20 menit pertama saja, Inggris sudah unggul tiga gol dan sejak saat itu, laga praktis berakhir.

Setelah jeda, Tuchel tidak menurunkan tempo permainan. Ia meminta para pemain menjaga tekanan dan tetap disiplin di lini belakang. Wales sempat mencoba perlawanan melalui Brennan Johnson, tapi tidak ada peluang berbahaya yang benar-benar mengancam gawang Pickford.

Tuchel Ubah Pola Main Total

Yang menarik dari hasil Inggris vs Wales kali ini bukan sekadar skor besar, melainkan cara tim bermain. Inggris tampil seperti tim modern Eropa: cepat, terorganisir, dan efisien.

Tuchel menerapkan formasi 4-2-3-1 fleksibel yang bisa berubah jadi 3-4-3 saat menyerang. Rice dan Gallagher menjaga transisi, sementara fullback diminta aktif menekan tinggi. Pendekatan ini membuat Wales kesulitan keluar dari tekanan.

Selama ini Inggris sering dikritik terlalu kaku di bawah pelatih sebelumnya. Namun di era Tuchel, pola itu hilang total. Kini mereka bermain dengan kebebasan, tapi tetap punya struktur. Setiap pemain tahu kapan harus menekan, kapan harus menjaga posisi, dan kapan harus menunggu momen.

Bintang Baru Muncul: Morgan Rogers

Morgan Rogers jadi pembicaraan utama setelah pertandingan. Pemain muda Aston Villa itu tampil luar biasa sebagai gelandang serang. Ia tidak hanya mencetak gol pembuka, tapi juga menciptakan dua peluang bersih.

Tuchel tampak puas dengan penampilan Rogers. “Dia bermain dengan tenang, membaca permainan dengan sangat baik. Saya suka energinya dan keputusannya di lapangan,” ujar Tuchel seusai pertandingan.

Rogers bisa jadi simbol perubahan era Tuchel: pemain muda, berani, dan haus pembuktian. Publik Inggris pun langsung membandingkannya dengan masa awal karier Dele Alli, tapi dengan gaya bermain yang lebih terukur.

Gaya Main Baru yang Disukai Fans

Meski Tuchel sempat menyinggung atmosfer di Wembley yang terasa datar, kebanyakan fans justru antusias dengan performa tim. Banyak yang menilai permainan Inggris kini jauh lebih menarik ditonton.

Serangan cepat, koordinasi rapi, dan tekanan tinggi membuat The Three Lions terlihat seperti tim yang punya arah jelas. Tidak ada lagi permainan lambat penuh umpan ke belakang seperti era sebelumnya. Kini mereka menyerang dari menit awal, dan setiap pemain terlihat ingin mencetak gol.

Media Inggris memuji keberanian Tuchel yang berani menurunkan line-up muda tanpa Kane, Bellingham, atau Foden. “Inggris tampak lebih segar dan fleksibel,” tulis The Guardian.

Performa Wales Jadi Cermin Perbedaan Level

Wales datang dengan semangat tinggi, tapi sejak menit awal mereka tidak bisa mengikuti ritme cepat Inggris. Aaron Ramsey dan kawan-kawan tampak kelelahan menghadapi pressing tanpa henti.

Meski sesekali berusaha menyerang lewat umpan panjang, mereka jarang mendapat ruang. Satu-satunya peluang berarti datang dari tendangan bebas di babak kedua, tapi Pickford dengan mudah mengamankannya.

Tuchel menilai hasil ini mencerminkan kesiapan timnya. “Kami menghormati Wales, tapi fokus kami adalah pada perkembangan sendiri. Setiap pemain bekerja sesuai rencana. Kami ingin menjaga standar seperti ini,” katanya.

Komentar Tuchel dan Respon Publik

Setelah pertandingan, Tuchel lagi-lagi mengundang perhatian lewat komentarnya. Ia menyebut atmosfer Wembley “terlalu sepi untuk pertandingan sehebat ini.” Ucapannya memancing reaksi cepat di media sosial.

Beberapa fans setuju dan meminta FA memperbaiki manajemen penonton, sementara lainnya menilai Tuchel terlalu keras. Tapi di balik itu, pernyataannya menunjukkan ambisi besar: ia ingin stadion jadi tempat yang hidup, bukan sekadar arena formalitas.

Sementara itu, pundit Inggris seperti Gary Neville memuji keberanian Tuchel. “Dia datang dengan filosofi baru dan itu berhasil. Inggris terlihat modern dan tidak bergantung pada siapa pun,” ujarnya di Sky Sports.

Tantangan Selanjutnya: Jaga Konsistensi

Setelah dua kemenangan besar, Tuchel dihadapkan pada tantangan baru — menjaga ritme permainan dan suasana ruang ganti. Kembalinya pemain senior seperti Bellingham dan Kane nanti bisa mengubah dinamika tim.

Tuchel harus bijak dalam menyeimbangkan antara pemain muda dan senior. Ia tidak bisa sekadar mengandalkan hasil sementara, tapi harus menyiapkan rotasi matang agar semua pemain merasa dilibatkan.

Laga berikutnya melawan Latvia akan jadi kesempatan lain untuk bereksperimen. Jika hasilnya kembali positif, Inggris akan benar-benar memasuki era baru: lebih cepat, lebih efisien, dan lebih berani.

Penutup

Hasil Inggris vs Wales memperlihatkan betapa cepatnya pengaruh Thomas Tuchel terasa di Timnas Inggris. Tanpa dua pemain bintang, tim ini tetap tampil memukau.

Lebih dari sekadar kemenangan, laga ini jadi simbol bahwa Inggris kini tidak lagi bergantung pada individu. Mereka bermain sebagai tim, dengan arah dan visi yang jelas. Tuchel mungkin baru mulai, tapi pondasi yang ia bangun sudah membuat The Three Lions tampak seperti kekuatan baru di sepak bola dunia.

FAQ

1. Berapa skor akhir Inggris vs Wales?
Pertandingan berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan Inggris di Wembley.

2. Siapa pencetak gol Inggris?
Gol dicetak oleh Morgan Rogers, Ollie Watkins, dan Bukayo Saka.

3. Mengapa Bellingham dan Kane tidak bermain?
Keduanya sedang menjalani pemulihan cedera ringan dan disiapkan untuk laga berikutnya.

4. Bagaimana Tuchel menilai performa timnya?
Ia memuji kedisiplinan dan kerja sama tim, serta menekankan bahwa kemenangan ini hasil kerja kolektif.

 

5. Apa laga berikutnya untuk Inggris?
Inggris akan menghadapi Latvia di laga tandang berikutnya di Riga.

Sumber: