Bitcoin Anjlok di Bawah $110.000: Awal Koreksi Lebih Dalam?

Bitcoin Anjlok di Bawah $110.000: Awal Koreksi Lebih Dalam?

Harga Bitcoin, Image: DALLĀ·E 3--

SULUT.DISWAY.ID - Bitcoin kembali mengguncang pasar kripto. Setelah berminggu-minggu bergerak stabil, aset kripto terbesar di dunia tiba-tiba tergelincir di bawah ambang $110.000. hal ini memicu gelombang likuidasi dan membuat para trader bertanya-tanya, apakah ini hanya guncangan jangka pendek atau awal dari koreksi yang lebih dalam?

Guncangan Pasar: Dari Kekuatan ke Kelemahan Mendadak

Bitcoin sempat bertahan di atas $113.000 sebelum aksi jual besar menghantam pasar. Transaksi jumbo dari “whale” senilai miliaran dolar memicu reaksi berantai, mendorong BTC turun di bawah $110.000 hanya dalam hitungan jam. Data on-chain menunjukkan pemegang jangka pendek menjadi pihak pertama yang menyerah, dengan lebih dari 20.000 BTC dikirim ke bursa dalam kondisi rugi.

Bagi trader, jebolnya level psikologis ini sangat penting. Sinyalnya jelas: momentum bullish melemah, dan leverage yang tinggi justru memperbesar risiko penurunan.

Apa yang Memicu Penurunan?

Beberapa faktor bertemu di saat yang sama. Pertama, ketidakpastian makroekonomi masih tinggi, apalagi setelah komentar The Fed tentang inflasi membuat investor menilai ulang selera risiko. Kedua, aksi ambil untung dari institusi meningkat usai reli Bitcoin yang mengesankan awal tahun ini. Ketiga, likuidasi berantai di pasar derivatif mempercepat kejatuhan harga.

Analis mengingatkan bahwa pergerakan semacam ini seringkali bukan soal fundamental, melainkan soal posisi pasar. Dengan kata lain, Bitcoin sedang mendingin setelah reli yang terlalu panas.

Level Support dan Resistance Penting

Secara teknikal, $110.000 menjadi area support terdekat yang harus diperhatikan. Jika BTC gagal bertahan, target berikutnya ada di sekitar $100.000 yang berdekatan dengan moving average 200 hari. Sebaliknya, untuk memulihkan kepercayaan pada siklus bullish, Bitcoin perlu merebut kembali area $113.000–$115.000.

Bagi investor jangka panjang, koreksi semacam ini bukan hal baru. Pola historis menunjukkan Bitcoin sering mengalami penurunan curam sebelum melanjutkan tren naiknya.

Sentimen Investor: Rasa Takut Mulai Muncul

Crypto Fear & Greed Index yang sebelumnya menunjukkan euforia ekstrem kini kembali ke level netral. Pergeseran ini menandakan perubahan suasana hati pasar, optimisme mereda dan kehati-hatian mulai mendominasi. Trader mulai memangkas risiko, sementara sebagian holder jangka panjang justru melihatnya sebagai peluang untuk menambah aset di harga diskon.

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Pertanyaan besar sekarang, apakah anjloknya Bitcoin hanya koreksi sehat atau awal dari tren turun panjang? Jika support $110.000 bertahan, rebound bisa muncul cepat berkat aksi beli di level bawah. Namun jika jebol, peluang turun lebih dalam ke kisaran $100.000 jadi sangat mungkin.

 

Apa pun hasilnya, pasar kembali diingatkan pada satu hal yang tak berubah: volatilitas Bitcoin masih setinggi dulu. Bagi trader, ini berarti peluang sekaligus risiko. Bagi investor jangka panjang, ini hanyalah satu bab lain dalam siklus Bitcoin yang tak pernah berhenti naik-turun.

Sumber: