YSK: Sulut Harus Kompak, Satu Komando demi Visi-Misi Maju dan Berkelanjutan

Pelantikan Dua Pejabat Tinggi Pratama Provinsi Sulawesi Utara, Image: @yuliusselvanusofficial / Instagram--
sulut.disway.id - Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK) kembali menegaskan pentingnya kekompakan seluruh elemen pemerintahan dalam menyukseskan program pembangunan di Bumi Nyiur Melambai.
Dalam pelantikan dua pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Gubernur YSK menyampaikan pesan penuh makna dan ajakan kuat untuk bekerja dalam satu komando.
"Sulut Harus Kompak Wujudkan Visi Misi," kata YSK.
Kalimat pembuka ini menjadi penegasan arah kebijakan YSK di masa awal pemerintahannya. Dalam pelantikan yang berlangsung di Wisma Negara Bumi Beringin Manado, Selasa (16/7), Gubernur melantik Pj. Sekprov Sulut Tahlis Gallang, S.I.P., M.M. dan Inspektur Daerah Provinsi Sulut Dr. Jemmy Stani Kumendong, M.Si. Ia menyampaikan ucapan selamat sekaligus kepercayaan penuh terhadap dua sosok yang sudah lama dikenal dalam dunia birokrasi Sulut.
"Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, hari ini kita melantik dua pejabat tinggi pratama Provinsi Sulawesi Utara yaitu Pj. Sekprov Sulut Tahlis Gallang, S.I.P., M.M. dan Inspektur Daerah Prov. Sulut Dr. Jemmy Stani Kumendong, M.Si., yang berlangsung di Wisma Negara Bumi Beringin Manado. Saya ucapkan selamat mereka bukan orang baru, mereka adalah figur berpengalaman yang siap membantu saya dan Pak Wagub ( @victormailangkay02 ) dalam memajukan Sulut."
YSK menekankan bahwa proses kepemimpinan harus dijalani dengan keseriusan, bukan berdasarkan sentimen pribadi. Ia memastikan tidak ada ruang untuk praktik suka atau tidak suka dalam memilih pejabat.
"Kepemimpinan itu proses, baik di TNI, Polri, PNS, atau politik semua butuh tahapan, komitmen, dan kerja keras. Tidak ada yang instan karena itu, saya tegaskan tidak ada tebang pilih. Kami memilih orang yang profesional, bukan karena suka atau tidak suka."
Lebih jauh, Gubernur YSK mengajak seluruh kepala daerah dan jajaran OPD untuk tidak jalan sendiri-sendiri, tetapi berjalan serempak dalam satu komando demi kebaikan daerah.
"Saya ingin semua pejabat dan kepala daerah paham, kita harus satu komando, jangan biarkan Gubernur berjalan sendiri. Forkopimda kompak, saya bangga. Tapi saya juga ingin semua OPD, walikota, dan bupati kompak. Jangan kita sibuk saling serang. Mari kita kerja, saya ini bukan aji mumpung. Saya ingin bekerja, mengabdi, dan menunaikan janji politik kami, menjadikan Sulut maju, sejahtera, dan berkelanjutan."
YSK juga memberikan penjelasan terkait dinamika anggaran yang sedang berjalan. Ia meminta semua pihak bersabar karena visi-misi pemerintahannya baru akan sepenuhnya terlaksana setelah perubahan APBD.
"Ingat, program yang kita jalankan saat ini adalah warisan tahun 2024. Visi-misi kami baru akan berjalan usai perubahan anggaran. Jadi tolong, jangan salah paham. Jangan menyerang sebelum kami benar-benar mulai."
Potensi kekayaan alam Sulut menjadi perhatian serius sang Gubernur. Namun, potensi besar itu tidak akan memberikan manfaat jika tidak dikelola dengan kolaborasi dan sinergi lintas sektor.
"Saya tahu, Sulawesi Utara ini kaya. Laut, tambang, perkebunan semua ada. Tapi potensi itu akan sia-sia tanpa kekompakan. Kita harus kembali ke semangat otonomi daerah yang sesungguhnya. Agar daerah punya kendali, bukan hanya jadi penonton."
Menutup pernyataannya, Gubernur mengajak semua pihak untuk mengesampingkan perbedaan dan bekerja secara nyata, karena rakyat lebih butuh bukti ketimbang janji.
"Akhir kata, mari kita bergandengan tangan, jangan baku dendam, fokus bekerja, karena rakyat menanti bukti, bukan janji."
Pernyataan YSK menjadi penanda arah baru dalam kepemimpinan di Sulut. Dengan nada lugas dan tegas, Gubernur muda ini ingin mengembalikan semangat kolektif dan integritas dalam tata kelola pemerintahan.
Sumber: