Apa Itu Diabetes Melitus Insipidus: Gangguan Langka yang Sering Disalahartikan

Diabetes Melitus Insipidus, Image: DALLĀ·E 3--
Sulut.disway.id - Diabetes melitus insipidus sering kali disalahartikan sebagai bagian dari diabetes tipe 1 atau tipe 2. Padahal, kondisi ini adalah gangguan yang berbeda sama sekali, baik dari segi penyebab, gejala, maupun penanganannya.
Meskipun memiliki kata "diabetes" di dalam namanya, Diabetes melitus insipidus tidak berkaitan langsung dengan kadar gula darah.
Artikel ini akan mengupas secara lengkap apa itu Diabetes melitus insipidus, mulai dari definisi, jenis, penyebab, hingga cara mengatasinya.
Pengertian Diabetes melitus Insipidus
Diabetes melitus insipidus adalah kelainan langka yang menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak cairan melalui urine.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak mampu mengatur keseimbangan cairan dengan baik karena gangguan pada hormon antidiuretik (ADH) atau respons tubuh terhadap hormon tersebut.
Akibatnya, penderita akan sering buang air kecil dalam jumlah besar dan mengalami rasa haus yang berlebihan.
Berbeda dari Diabetes melitus yang berkaitan dengan resistensi insulin dan kadar gula darah, Diabetes melitus insipidus lebih berfokus pada regulasi air dalam tubuh.
Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi berat dan ketidakseimbangan elektrolit.
Jenis-jenis Diabetes melitus Insipidus
Ada empat jenis utama dari Diabetes melitus insipidus, masing-masing dengan penyebab dan penanganan yang berbeda:
-
Diabetes insipidus sentral
Disebabkan oleh kerusakan pada hipotalamus atau kelenjar pituitari yang memproduksi ADH. Kerusakan ini bisa diakibatkan oleh cedera kepala, infeksi, tumor, atau operasi otak. -
Diabetes insipidus nefrogenik
Terjadi saat ginjal tidak merespons ADH dengan baik. Bisa disebabkan oleh kelainan genetik atau penggunaan obat tertentu, seperti lithium. -
Diabetes insipidus dipsogenik
Disebabkan oleh gangguan pada pusat rasa haus di otak, sehingga seseorang terus merasa haus dan minum berlebihan. Konsumsi air berlebihan ini menekan produksi ADH. -
Diabetes insipidus gestasional
Dialami oleh sebagian wanita hamil, biasanya pada trimester akhir. Ini terjadi karena enzim yang diproduksi oleh plasenta menghancurkan ADH lebih cepat.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Gejala utama dari Diabetes melitus insipidus adalah:
-
Sering buang air kecil dalam jumlah besar
-
Rasa haus yang terus menerus dan tidak wajar
-
Urine yang sangat encer dan tidak berwarna
-
Gangguan tidur karena sering buang air kecil di malam hari
-
Dehidrasi, lemas, dan pusing
Pada anak-anak, gejalanya bisa berupa pertumbuhan yang lambat, sering ngompol, dan mudah marah.
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab Diabetes melitus insipidus sangat bergantung pada jenisnya. Faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya gangguan ini meliputi:
-
Riwayat keluarga dengan kondisi serupa (terutama untuk nefrogenik)
-
Cedera atau operasi pada kepala
-
Penyakit autoimun
-
Penggunaan obat tertentu dalam jangka panjang
Cara Diagnosis
Diagnosis Diabetes melitus insipidus dilakukan melalui serangkaian tes, termasuk:
-
Tes urine untuk mengecek konsentrasi dan volume
-
Tes darah untuk memeriksa elektrolit dan fungsi ginjal
-
Tes deprivasi air untuk melihat bagaimana tubuh mempertahankan cairan
-
Pemindaian otak (MRI) untuk melihat kondisi hipotalamus dan kelenjar pituitari
Pengobatan dan Penanganan
Pengobatan tergantung pada jenis Diabetes melitus insipidus yang diderita. Beberapa pendekatan umum meliputi:
-
Desmopressin, obat pengganti ADH untuk kasus insipidus sentral
-
Diuretik tiazid atau obat antiinflamasi untuk nefrogenik
-
Mengelola asupan cairan untuk mencegah dehidrasi
-
Penyesuaian dosis obat jika penyebabnya adalah pengobatan tertentu
Pemantauan jangka panjang penting untuk menghindari komplikasi seperti dehidrasi kronis, gangguan elektrolit, dan masalah ginjal.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu mengalami gejala seperti sering buang air kecil dengan volume tidak normal, rasa haus terus-menerus dan kelelahan yang tidak jelas penyebabnya, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Deteksi dini bisa membantu menentukan apakah itu Diabetes melitus insipidus atau gangguan lainnya.
Kesimpulan
Memahami apa itu diabetes melitus insipidus sangat penting agar tidak salah kaprah dengan diabetes tipe 1 atau 2. Meski langka, kondisi ini bisa berdampak serius pada kualitas hidup jika tidak ditangani dengan baik.
Dengan mengenali gejala dan memahami penyebabnya, kamu bisa mengambil langkah lebih cepat untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Jangan abaikan sinyal dari tubuhmu, terutama jika menyangkut keseimbangan cairan yang vital bagi kesehatan.
Sumber: