Awas, Nyeri Tulang Belakang Bisa Jadi Pertanda Krisis Hipertensi, tapi Jangan Panik Dulu

Nyeri Tulang Belakang, Image: DALLĀ·E 3--
sulut.disway.id - Nyeri tulang belakang yang muncul tiba-tiba sering dianggap sepele, padahal dalam konteks tertentu bisa menjadi tanda bahwa tekanan darah sedang melonjak tinggi.
Meskipun bukan gejala khas, keluhan ini layak dicurigai sebagai sinyal tubuh saat krisis hipertensi terjadi, terutama jika disertai gejala sistemik lainnya.
Waspada boleh, panik jangan, yang penting adalah tahu kapan harus waspada dan bertindak cepat.
Nyeri tulang belakang, Bukan Gejala Khas Hipertensi, Tapi Bisa Jadi Alarm
Secara medis, Nyeri tulang belakang bukan gejala langsung dari hipertensi, apalagi jika hanya muncul sesekali tanpa keluhan lain. Namun, ada situasi di mana nyeri ini bisa muncul bersamaan dengan lonjakan tekanan darah, dan justru menjadi bagian dari pola gejala krisis hipertensi, yaitu ketika tekanan darah mencapai >180/120 mmHg.
Dalam kondisi seperti itu, nyeri di punggung atau tulang belakang bisa menjadi tanda tidak langsung bahwa tubuh sedang mengalami tekanan tinggi yang berbahaya.
Kapan Nyeri tulang belakang Layak Diwaspadai?
Berikut beberapa kondisi medis di mana Nyeri tulang belakang, berkaitan dengan hipertensi berat:
1. Diseksi Aorta
Robekan pada lapisan pembuluh darah utama (aorta) bisa menyebabkan nyeri tajam di punggung bagian atas. Ini adalah kondisi gawat darurat yang sering terjadi pada penderita tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
2. Kerusakan Ginjal Akut
Hipertensi berat bisa mengganggu fungsi ginjal. Kadang gejalanya muncul sebagai nyeri punggung bawah atau flank pain, karena ginjal terletak di sekitar tulang belakang.
3. Ketegangan Otot akibat Krisis
Saat tubuh dalam kondisi stres akibat lonjakan tekanan darah, otot-otot bisa menegang secara ekstrem, terutama di leher, bahu, dan punggung. Hal ini bisa menimbulkan nyeri otot yang terasa di sekitar tulang belakang.
Waspadai Kombinasi Gejala Ini
Nyeri punggung saja tidak cukup untuk mendiagnosis krisis hipertensi, tapi bila kamu mengalami nyeri mendadak di punggung atau tulang belakang disertai tekanan darah sangat tinggi, dan gejala seperti:
-
Nyeri dada atau sesak napas
-
Pandangan kabur atau pusing berat
-
Mual dan muntah
-
Kelemahan satu sisi tubuh
-
Denyut jantung cepat atau tidak beraturan
Segera periksakan diri ke rumah sakit. Kombinasi gejala ini bisa menjadi penanda kerusakan organ akibat tekanan darah tinggi, yang harus ditangani segera untuk mencegah stroke atau serangan jantung.
Apa yang Harus Dilakukan?
-
Ukur tekanan darah jika kamu mengalami nyeri punggung mendadak, terutama bila kamu punya riwayat hipertensi.
-
Jika hasilnya melebihi 180/120 mmHg, jangan tunggu, segera cari pertolongan medis.
-
Catat gejala lain yang menyertai nyeri, karena informasi ini penting untuk membantu diagnosis dokter.
Penting, Tidak Semua Nyeri Punggung Berkaitan dengan Hipertensi
Sebagian besar nyeri punggung disebabkan oleh masalah otot, saraf, postur tubuh, atau aktivitas fisik. Jadi, jangan langsung menyimpulkan bahwa Nyeri tulang belakang selalu berarti tekanan darah sedang tinggi. Tapi jika kamu memiliki hipertensi dan nyeri muncul bersamaan dengan gejala sistemik, sikap waspada sangat penting.
Langkah Pencegahan untuk Menghindari Krisis
Agar tidak mengalami krisis hipertensi yang bisa memicu berbagai gejala serius, lakukan pencegahan sejak dini:
-
Konsumsi obat tekanan darah sesuai anjuran dokter
-
Hindari garam berlebih dan makanan olahan
-
Lakukan olahraga ringan dan teratur
-
Kelola stres dengan tidur cukup dan teknik relaksasi
-
Rutin periksa tekanan darah, apalagi jika kamu punya faktor risiko
Kesimpulan
Nyeri tulang belakang secara tiba-tiba bisa menjadi bagian dari gejala krisis hipertensi, tapi hanya dalam konteks tertentu dan jika disertai tekanan darah yang sangat tinggi. Jika kamu merasakan nyeri yang tidak biasa dan tahu tekanan darahmu sedang naik, jangan abaikan, bisa jadi tubuh sedang memberi sinyal peringatan.
Yang terbaik adalah bertindak cepat, tetap tenang, dan segera konsultasi medis. Lebih baik curiga tapi selamat, daripada menyesal karena terlambat.
Sumber: