YSK: Jangan Cepat Tidur, Nikmati Alam Sulut

YSK: Jangan Cepat Tidur, Nikmati Alam Sulut

YSK di Munas APKASI yang ke-25 (2)--

sulut.disway.id - Di tengah padatnya agenda Musyawarah Nasional (Munas) VI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) ke-25, Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling (YSK), menyisipkan pesan yang tak biasa namun penuh makna.

Di hadapan para kepala daerah dari seluruh penjuru Indonesia, ia tak hanya bicara soal kebijakan dan koordinasi, tapi juga soal rasa, rasa kagum terhadap alam dan rasa cinta terhadap tanah kelahiran.

“Jangan cepat tidur setiap hari,” ujarnya dengan nada bersahabat, mengundang senyum para hadirin. Ajakan itu bukan candaan biasa. YSK sedang mengajak para pemimpin daerah untuk membuka mata lebih lebar, menyisihkan waktu sejenak dari rapat-rapat yang melelahkan, dan membiarkan diri mereka jatuh cinta pada alam Sulawesi Utara.

Ia menambahkan, “Harus melihat keindahan alam pariwisata di Sulawesi Utara. Sekali lagi saya ucapkan dengan senang hati, Selamat datang di Bumi Nyiur Melambai. Torang Samua Basudara.”

Pariwisata Bukan Hanya Latar, Tapi Identitas

Di balik ajakan itu, tersimpan filosofi yang kuat. Sulawesi Utara bukan hanya tempat berlangsungnya Munas. Provinsi ini adalah panggung keindahan yang hidup, dengan gunung-gemunung yang anggun, laut yang jernih, budaya yang kaya dan masyarakat yang penuh senyum.

Gubernur YSK menyadari bahwa momen besar seperti Munas tak sekadar bicara soal dokumen dan program, tetapi juga kesempatan mengenalkan jati diri daerah kepada Nusantara.

Ungkapan “Torang Samua Basudara” bukan sekadar slogan sambutan. Itu adalah nilai yang dihidupi masyarakat Sulut, bahwa siapa pun yang datang, adalah saudara. Nilai inilah yang menjadikan Sulut begitu ramah, terbuka, dan selalu hangat dalam menyambut siapa pun yang berkunjung.

Momentum Kebangkitan, Bukan Sekadar Perhelatan

Gubernur YSK memaknai Munas ini lebih dari sekadar forum tahunan. Menurutnya, inilah momentum kebangkitan. Sulawesi Utara punya peluang besar untuk memperkuat posisi sebagai provinsi strategis, terutama dalam sektor pariwisata, pertanian, dan ekonomi kreatif. Dan semua itu hanya bisa tercapai bila daerah ini dikenali lebih dekat, dirasakan lebih dalam, dan dicintai dari hati.

Ajakan untuk tidak cepat tidur bukan hanya sindiran lucu bagi para pejabat yang kelelahan. Itu adalah dorongan untuk bangkit, untuk berani melihat lebih dari sekadar kertas kerja, dan menyelami potensi yang sesungguhnya, dari pesona alam hingga keramahan warganya.

Sulut Menyambut dengan Hati

Munas VI APKASI 2025 menjadi bukti bahwa Sulawesi Utara tak sekadar hadir dalam peta politik nasional. Provinsi ini ingin menyampaikan bahwa dirinya terbuka untuk Nusantara, bukan hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai mitra kolaboratif dalam pembangunan.

 

Dengan slogan “Torang Samua Basudara”, Gubernur YSK menutup sambutannya dengan semangat yang tulus. Sebuah undangan tak tertulis kepada seluruh Indonesia, bahwa di ujung utara Pulau Sulawesi, ada tempat yang menanti untuk dikunjungi, bukan hanya karena keindahannya, tetapi karena jiwanya.

Sumber: