10 Penyebab Wanita Suka Telat Mens yang Bukan karena Kehamilan

10 Penyebab Wanita Suka Telat Mens yang Bukan karena Kehamilan

Telat Mens, Image: DALLĀ·E 3--

sulut.disway.id - Telat mens sering dikaitkan dengan kehamilan. Namun, bagaimana jika wanita mengalami Telat mens padahal tidak sedang mengandung?

Ternyata, banyak faktor lain yang bisa memengaruhi keteraturan siklus menstruasi. Mulai dari gaya hidup, hormon, hingga kondisi medis tertentu.

Artikel ini akan membahas 10 penyebab wanita suka Telat mens meski tidak sedang mengandung, agar kamu bisa lebih memahami tubuhmu dan tahu kapan harus waspada.

1. Stres berlebihan

Penyebab wanita kerap Telat mens yang paling umum adalah stres. Baik stres karena pekerjaan, keluarga, percintaan, atau tekanan mental lainnya, semuanya bisa memengaruhi kerja hormon di otak, terutama hipotalamus yang mengatur siklus haid. Akibatnya, ovulasi bisa tertunda, atau bahkan tidak terjadi sama sekali.

2. Berat badan tidak stabil

Perubahan berat badan yang drastis, baik turun maupun naik, dapat memicu gangguan hormonal. Wanita yang terlalu kurus cenderung kekurangan lemak tubuh yang dibutuhkan untuk memproduksi hormon estrogen. Sebaliknya, kelebihan berat badan atau obesitas juga bisa menyebabkan resistensi insulin, yang berdampak pada gangguan ovulasi.

3. Olahraga berlebihan

Olahraga memang sehat, tapi jika dilakukan terlalu ekstrem bisa menjadi bumerang. Atlet wanita atau mereka yang menjalani latihan berat secara intens sering mengalami gangguan haid. Tubuh menganggap kondisi itu sebagai krisis energi, sehingga mengurangi produksi hormon reproduksi demi bertahan hidup.

4. Pola makan tidak seimbang atau diet ekstrem

Diet rendah kalori, rendah karbohidrat, atau puasa terlalu lama bisa membuat tubuh kekurangan nutrisi penting untuk produksi hormon. Jika tubuh kekurangan energi, sistem reproduksi menjadi prioritas terakhir, sehingga menstruasi bisa terganggu atau tidak datang sama sekali.

5. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

PCOS adalah kondisi hormon tidak seimbang yang membuat tubuh wanita memproduksi hormon laki-laki (androgen) secara berlebih. Hal ini menyebabkan terganggunya ovulasi dan membuat haid menjadi tidak teratur atau bahkan absen berbulan-bulan. Gejala lain termasuk jerawat parah, rambut tumbuh di area wajah, dan kesulitan menurunkan berat badan.

6. Gangguan tiroid

Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroid) atau kurang aktif (hipotiroid) dapat mengganggu siklus menstruasi. Tiroid mengatur metabolisme tubuh, dan jika fungsinya terganggu, bisa berdampak langsung pada hormon reproduksi. Gejalanya bisa berupa cepat lelah, perubahan berat badan ekstrem, rambut rontok, dan gangguan suasana hati.

7. Penggunaan alat kontrasepsi hormonal

Beberapa alat kontrasepsi seperti pil KB, suntik KB, atau implan bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur atau bahkan berhenti sama sekali. Ini disebabkan oleh efek hormonal yang menekan ovulasi. Meski normal, namun jika disertai keluhan lain, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

8. Menyusui

Selama masa menyusui, hormon prolaktin meningkat untuk memproduksi ASI. Namun, prolaktin juga menghambat ovulasi. Inilah alasan mengapa ibu menyusui sering mengalami Telat mens atau bahkan tidak haid sama sekali hingga anak disapih.

9. Perimenopause

Menjelang menopause, biasanya mulai usia 40-an, wanita mengalami fase transisi yang disebut perimenopause. Di masa ini, hormon estrogen mulai menurun, sehingga siklus menstruasi menjadi tidak teratur, bisa lebih pendek, lebih panjang, lebih ringan, atau justru lebih berat.

10. Penyakit kronis tertentu

Beberapa penyakit seperti diabetes, gangguan ginjal, penyakit hati, atau celiac dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan siklus menstruasi. Selain itu, pengobatan jangka panjang atau terapi hormon juga bisa berdampak pada keteraturan haid.

Kapan harus ke dokter?

Telat mens sesekali biasanya bukan masalah besar. Namun, kamu perlu waspada jika:

  • Tidak haid selama 3 bulan berturut-turut (tanpa kehamilan)

  • Siklus menstruasi sangat tidak teratur

  • Disertai gejala seperti nyeri parah, jerawat membandel, atau rambut rontok berlebihan

Konsultasikan ke dokter kandungan atau endokrinolog untuk mengetahui penyebab pastinya dan mendapatkan penanganan yang sesuai.

Kesimpulan

Telat mens tidak selalu berarti hamil. Ada banyak faktor lain yang bisa memengaruhinya, mulai dari stres, berat badan, gaya hidup hingga kondisi medis tertentu.

Mengenali penyebabnya adalah langkah awal untuk menjaga kesehatan reproduksi kamu. Dengarkan sinyal tubuhmu dan jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika diperlukan.

Sumber: