Penyebab Bengkak di Bawah Telinga: Kapan Harus ke Dokter?

Penyebab Bengkak di Bawah Telinga, Image: StockSnap / Pixabay--
sulut.disway.id - Munculnya benjolan atau pembengkakan di bawah telinga sering menimbulkan rasa khawatir. Tak sedikit orang mengira itu hanya jerawat biasa atau pembengkakan ringan yang akan sembuh sendiri. Namun dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa jadi tanda dari masalah medis yang lebih serius.
Pembengkakan di area ini memang cukup umum, tapi penyebabnya bisa sangat beragam. Mulai dari infeksi ringan hingga gangguan pada kelenjar getah bening atau bahkan tumor. Karena itulah, penting untuk memahami penyebab bengkak di bawah telinga agar kamu tahu kapan perlu berkonsultasi dengan dokter.
Apa Itu Bengkak di Bawah Telinga?
Bengkak di bawah telinga mengacu pada kondisi ketika muncul benjolan atau tonjolan abnormal di sisi rahang dekat telinga. Kadang benjolan terasa nyeri, tapi bisa juga tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali. Ukurannya pun bervariasi, ada yang kecil seperti kacang polong, ada pula yang membesar dalam waktu singkat.
Kondisi ini bisa muncul di satu sisi, entah sebelah kanan atau kiri, maupun keduanya. Banyak faktor bisa memicu pembengkakan, dan masing-masing memiliki gejala khas yang bisa dikenali sejak awal.
Penyebab Bengkak di Bawah Telinga yang Paling Umum
Infeksi kelenjar getah bening
Kelenjar getah bening berfungsi melawan infeksi. Ketika tubuh terserang virus atau bakteri, kelenjar ini akan membengkak sebagai respon imun. Pembengkakan umumnya terjadi di bawah telinga, leher, atau rahang.
Gejala yang menyertai biasanya berupa demam ringan, rasa nyeri di sekitar telinga, dan lelah. Jika infeksi memburuk, benjolan bisa terasa hangat atau berubah warna menjadi kemerahan.
Infeksi telinga atau tenggorokan
Telinga dan tenggorokan saling terhubung, sehingga infeksi di satu area bisa memicu peradangan di area sekitarnya. Infeksi telinga tengah atau radang amandel dapat menyebabkan pembengkakan di bawah telinga.
Biasanya disertai sakit menelan, nyeri telinga, atau rasa penuh di kepala. Anak-anak paling sering mengalami kondisi ini karena sistem kekebalan mereka belum sekuat orang dewasa.
Abses gigi atau infeksi mulut
Masalah gigi seperti gigi berlubang, gusi bengkak, atau abses di akar gigi juga bisa memicu benjolan di bawah telinga. Lokasi benjolan biasanya di dekat rahang belakang dan terasa nyeri ketika ditekan atau saat mengunyah makanan.
Infeksi gigi yang menyebar ke jaringan sekitar bisa membuat pipi ikut membengkak. Dalam kasus parah, pembengkakan bisa menyulitkan membuka mulut atau menyebabkan demam tinggi.
Kista atau lipoma
Jika benjolan tidak sakit dan ukurannya bertambah perlahan, bisa jadi itu adalah kista atau lipoma. Kista adalah kantong berisi cairan yang terbentuk di bawah kulit. Sedangkan lipoma adalah benjolan lemak jinak.
Keduanya biasanya tidak berbahaya dan jarang berubah menjadi kanker. Namun jika ukurannya mengganggu atau menekan saraf, dokter mungkin akan merekomendasikan pengangkatan.
Gondongan
Penyakit gondongan terjadi akibat infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis, kelenjar penghasil air liur yang terletak di bawah telinga. Gejala utamanya adalah bengkak di satu atau kedua sisi wajah, demam, dan kesulitan mengunyah.
Gondongan paling sering terjadi pada anak-anak yang belum menerima vaksin MMR. Penyakit ini sangat menular dan membutuhkan istirahat total untuk pemulihan.
Tumor kelenjar parotis
Walau jarang, tumor jinak maupun ganas bisa tumbuh di kelenjar air liur. Gejalanya berupa benjolan keras di bawah telinga yang tidak nyeri, tapi terus membesar. Dalam beberapa kasus, penderita juga mengalami kesulitan mengunyah atau mati rasa di wajah.
Tumor kelenjar parotis harus segera diperiksa melalui pemeriksaan pencitraan seperti CT scan atau biopsi jaringan.
Kapan Harus ke Dokter?
Tidak semua benjolan di bawah telinga membutuhkan penanganan medis. Namun kamu perlu segera periksa ke dokter jika mengalami gejala berikut:
-
Bengkak bertahan lebih dari dua minggu
-
Benjolan semakin membesar dari hari ke hari
-
Terasa nyeri hebat atau membuat sulit membuka mulut
-
Disertai demam tinggi atau leher kaku
-
Kulit di sekitar benjolan memerah atau terasa panas
-
Ada cairan yang keluar dari benjolan
-
Kamu mengalami penurunan berat badan tanpa sebab jelas
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin menyarankan pemeriksaan tambahan seperti USG leher, tes darah, atau biopsi jika diperlukan.
Cara Mengatasi Bengkak di Bawah Telinga
Penanganan bengkak tergantung pada penyebabnya. Berikut beberapa pendekatan umum yang biasa digunakan dokter:
Kompres hangat
Jika pembengkakan disebabkan oleh infeksi ringan atau kelenjar yang meradang, kompres hangat bisa membantu mengurangi nyeri dan melancarkan aliran darah.
Obat antiradang dan antibiotik
Untuk infeksi bakteri, dokter biasanya meresepkan antibiotik. Jika peradangan disebabkan oleh virus atau autoimun, maka obat antiradang akan lebih tepat.
Perawatan gigi
Jika akar permasalahan berasal dari abses gigi atau infeksi rongga mulut, dokter gigi perlu menangani terlebih dahulu dengan tindakan seperti pembersihan saluran akar atau pencabutan.
Operasi pengangkatan
Untuk kista, lipoma, atau tumor, prosedur pembedahan bisa menjadi pilihan. Pemeriksaan lanjutan akan menentukan apakah jaringan tersebut jinak atau ganas.
Pencegahan Pembengkakan di Area Telinga
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Beberapa langkah berikut bisa membantu mencegah munculnya pembengkakan:
-
Rutin menjaga kebersihan mulut dan gigi
-
Segera obati infeksi telinga atau tenggorokan
-
Hindari menyentuh benjolan tanpa mencuci tangan
-
Pastikan anak-anak mendapatkan vaksin MMR untuk mencegah gondongan
-
Jalani pola hidup sehat untuk menjaga daya tahan tubuh
Jika kamu memiliki riwayat benjolan berulang di bawah telinga, konsultasi rutin dengan dokter bisa membantu memantau kondisi tersebut sejak dini.
Kesimpulan
Memahami penyebab bengkak di bawah telinga bisa membantumu mengambil langkah yang tepat. Meskipun sebagian besar kasus bersifat ringan dan bisa sembuh sendiri, ada kalanya pembengkakan menandakan masalah kesehatan serius yang memerlukan penanganan medis.
Segera periksakan diri jika benjolan tidak kunjung hilang, terasa nyeri, atau disertai gejala lain yang mengganggu. Dengan diagnosis dan perawatan yang tepat, kamu bisa terhindar dari komplikasi lebih lanjut.
Jika kamu pernah mengalami gejala seperti ini, jangan tunda untuk konsultasi. Lebih cepat ditangani, lebih cepat sembuh.
Sumber: