Pemprov Sulut Dukung Program Makan Bergizi Gratis demi SDM Unggul

Victor Mailangkay, Image: @pemprovsulut / Instagram--
sulut.disway.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Victor Mailangkay, menerima langsung kunjungan kerja dari Badan Gizi Nasional di Manado sebagai bagian dari langkah koordinasi dan sinergi program lintas sektor.
Dalam pertemuan tersebut, Victor menegaskan bahwa pemenuhan gizi seimbang merupakan fondasi utama dalam membentuk SDM yang unggul. Menurutnya, asupan gizi yang memadai sangat memengaruhi tumbuh kembang anak, prestasi belajar, serta produktivitas generasi muda di masa depan.
"Kita tidak bisa bicara tentang generasi emas jika kebutuhan gizi anak-anak kita belum terpenuhi," ujar Victor.
Ia juga mengakui bahwa kesadaran masyarakat Sulawesi Utara terhadap pentingnya pola makan sehat masih tergolong rendah. Karena itu, program MBG hadir bukan hanya sebagai solusi pemenuhan gizi, tetapi juga sebagai pengungkit kemajuan sektor lain seperti pendidikan, pertanian lokal, hingga perekonomian masyarakat.
Victor menyebut kunjungan dari Badan Gizi Nasional ini sebagai langkah strategis yang sangat penting untuk memperkuat intervensi dan memperluas cakupan program di daerah.
"Kunjungan ini sangat strategis untuk mempercepat intervensi, memperluas cakupan program, dan memperkuat sinergi lintas sektor," tambahnya.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa Pemprov Sulut berkomitmen penuh mendukung implementasi program MBG secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan demi menurunkan angka stunting, menciptakan generasi muda yang sehat, serta meningkatkan daya saing daerah secara keseluruhan.
"Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat," pungkasnya.
Program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu terobosan nasional yang diharapkan dapat mendorong perbaikan kualitas gizi anak-anak Indonesia, terutama di daerah dengan tingkat kerentanan tinggi. Dukungan aktif dari pemerintah daerah seperti Sulawesi Utara menjadi kunci keberhasilan implementasi program ini secara nasional.
Sumber: