Victor Mailangkay Tegaskan Komitmen Menuju Indonesia Emas 2045

sulut.disway.id - Sulawesi Utara kembali menegaskan perannya sebagai salah satu motor penggerak pembangunan manusia di kawasan timur Indonesia. Komitmen ini tercermin dari kehadiran para pemimpin dan pemangku kepentingan di Forum Regional Internalisasi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan 2025–2029 dan Rencana Aksi dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah, yang digelar di Hotel Four Points Manado pada Jumat (13/6/2025).

Acara yang dihadiri oleh enam provinsi di Pulau Sulawesi ini dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Victor Mailangkay, yang mewakili Gubernur Yulius Selvanus Komaling. Kehadiran Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN RI, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, semakin menguatkan posisi strategis forum ini dalam merumuskan arah pembangunan Kependudukan regional.

“Saya mewakili Gubernur Sulawesi Utara, Bapak Yulius Selvanus (@yuliusselvanusofficial), membuka secara resmi Forum Regional Internalisasi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan 2025–2029 dan Rencana Aksi dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah,” ungkap Victor Mailangkay melalui akun media sosialnya.

Dalam sambutannya, Mailangkay menyampaikan bahwa menjadi tuan rumah forum strategis ini merupakan sebuah kehormatan bagi Sulawesi Utara. Ia juga menegaskan komitmen daerah dalam mengintegrasikan isu-isu Kependudukan ke dalam sistem perencanaan Pembangunan Daerah secara menyeluruh.

“Sebagai provinsi dengan lebih dari 2,6 juta penduduk, kami terus berkomitmen mengintegrasikan isu-isu Kependudukan ke dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah. 30 indikator pembangunan Kependudukan telah kami masukkan ke dalam RPJMD, sebagai bentuk keseriusan menuju pembangunan berkelanjutan berbasis manusia dan keluarga.”

Langkah ini dinilai sebagai bentuk nyata dari visi jangka panjang Sulut dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul sebagai pilar menuju Indonesia Emas 2045.

Dengan memasukkan indikator Kependudukan ke dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), Pemprov Sulut memastikan bahwa pembangunan tidak hanya fokus pada aspek infrastruktur, tetapi juga pada kualitas keluarga dan generasi penerus.

Forum ini juga menjadi wadah strategis untuk menyatukan pemahaman antara pusat dan daerah, agar seluruh program pembangunan memiliki arah yang selaras dan terukur. Bagi Sulut, pertemuan seperti ini penting untuk membangun kesepahaman antarprovinsi di kawasan Sulawesi yang memiliki karakteristik Kependudukan berbeda.

“Forum ini bukan hanya ruang diskusi, tapi langkah nyata menyatukan visi, memperkuat sinergi pusat dan daerah, dan mempercepat tercapainya Indonesia Emas 2045.”

Lebih dari sekadar seremoni, kegiatan ini ditujukan untuk membentuk kolaborasi lintas sektor dan lintas wilayah, yang menjadi kunci keberhasilan transformasi pembangunan nasional. Apalagi, tantangan demografi ke depan membutuhkan penanganan yang terintegrasi, mulai dari penurunan angka stunting, perbaikan kualitas pendidikan, hingga peningkatan daya saing tenaga kerja lokal.

“Mari terus membangun komitmen kolektif dan memperkuat kolaborasi lintas sektor, lintas wilayah. Dengan semangat gotong royong, kita bisa menciptakan masa depan Sulawesi Utara dan Indonesia yang lebih baik,” tutup Mailangkay.

Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum awal yang mendorong seluruh daerah di Sulawesi untuk bergerak bersama mewujudkan pembangunan Kependudukan yang inklusif, berbasis data, dan berorientasi pada keberlanjutan.

Sumber: