Self Care di Era Digital: Cara Merawat Diri agar Tidak Burnout

Self Care di Era Digital, Image / Elle Hughes Pexels--
Sulut, Disway.id - Self care di era digital menjadi kebutuhan penting ketika batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi semakin kabur.
Pernahkah kamu merasa kelelahan meski belum melakukan banyak hal? Atau justru merasa bersalah ketika mencoba rehat sejenak dari layar?
Jika ya, mungkin kamu sedang mengalami gejala burnout yang tersembunyi.
Kenapa Self care Penting di Dunia Serba Online?
Menurut laporan dari WHO, burnout bukan sekadar kelelahan biasa, melainkan sindrom akibat stres kronis yang tidak tertangani dengan baik di tempat kerja.
Dalam konteks digital, tantangan semakin besar karena tekanan hadir dari berbagai arah: email yang tak henti masuk, notifikasi yang terus berbunyi dan ekspektasi untuk selalu responsif.
Self care di era digital bukan tentang memanjakan diri semata, melainkan strategi sadar untuk menjaga keseimbangan mental dan emosional.
Tanda-Tanda Kamu Mulai Mengalami burnout Digital
Agar bisa merawat diri secara optimal, kamu perlu mengenali sinyal awal burnout, seperti:
-
Merasa lelah terus-menerus, bahkan setelah istirahat
-
Sulit berkonsentrasi dan sering merasa cemas
-
Mudah tersinggung, bahkan terhadap hal kecil
-
Menurunnya motivasi untuk bekerja atau beraktivitas sosial
Mengabaikan tanda ini bisa memperburuk kondisi mental dan fisik, yang pada akhirnya berdampak pada produktivitas dan relasi.
Cara Praktis Self care agar Tidak burnout
Self care di era digital bisa dilakukan secara sederhana tapi konsisten. Berikut beberapa cara yang terbukti efektif:
1. Tentukan Batasan Digital
Luangkan waktu tanpa gadget, misalnya dengan menerapkan digital detox di malam hari atau saat akhir pekan. Menurut penelitian dari Journal of Behavioral Addictions, membatasi paparan media sosial dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
2. Atur Pola Tidur dan Istirahat
Tidur yang cukup adalah bentuk Self care paling dasar namun sering terabaikan. Matikan layar minimal 30 menit sebelum tidur untuk membantu tubuh masuk ke mode relaksasi.
3. Lakukan Aktivitas Fisik Ringan
Berjalan kaki, yoga, atau sekadar peregangan dapat membantu meredakan ketegangan akibat terlalu lama duduk. Aktivitas fisik membantu tubuh melepaskan hormon endorfin yang menurunkan stres.
4. Kembali ke Hal-hal yang Kamu Nikmati
Self care juga berarti mengalokasikan waktu untuk hal-hal yang membuatmu bahagia, seperti membaca buku, menulis jurnal, berkebun, atau mendengarkan musik. Aktivitas ini bisa jadi pelepas lelah terbaik setelah hari yang padat.
Jangan Lupakan Dukungan Sosial
Meski hidup di era serba digital, hubungan manusia tetap menjadi fondasi kesehatan mental. Jangan ragu untuk berbicara dengan orang terdekat atau mencari bantuan profesional jika burnout mulai mengganggu keseharianmu.
Self care di era digital bukan soal memutuskan hubungan dengan teknologi, tapi tentang bagaimana menggunakannya dengan sadar dan bijak. Ingat, merawat diri adalah investasi terbaik untuk hidup yang lebih seimbang.
Kesimpulan
Merawat diri di tengah derasnya arus digital bukan hal egois, melainkan bentuk tanggung jawab pada kesehatan diri sendiri. Dengan menerapkan Self care di era digital secara konsisten, kamu bisa menjaga kewarasan, meningkatkan produktivitas dan mencegah burnout sejak dini.
Karena dalam dunia yang menuntut kita untuk terus terhubung, memilih disconnect sejenak bisa menjadi cara terbaik untuk menyambung kembali dengan diri sendiri.
Sumber: