Festival Sinema Australia Indonesia Kembali Digelar di Manado, Jembatani Budaya Lewat Layar Lebar

sulut.disway.id - Kota Manado kembali menjadi tuan rumah Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI), sebuah ajang sinema yang membawa warna baru dalam hubungan budaya antara Australia dan Sulawesi Utara.

Kehadiran festival ini untuk kedua kalinya menjadi bukti nyata bahwa diplomasi antarnegara bisa dibangun tidak hanya lewat meja perundingan, tapi juga melalui seni dan cerita di layar lebar.

FSAI bukan sekadar festival film biasa. Di balik pemutaran film-film pilihan dari Australia, tersimpan misi yang lebih dalam: mempererat hubungan antar masyarakat dua negara lewat pemahaman budaya.

Lewat sinema, penonton diajak menyelami nilai-nilai, tradisi, hingga cara pandang masyarakat Australia dalam balutan cerita yang menarik dan humanis.

Kehadiran Konjen Australia, Todd Dias, di Manado pun sekaligus menjadi momentum untuk mempromosikan FSAI sebagai bagian dari kerja sama kultural yang terus berkembang. Ia melihat festival ini sebagai jembatan penghubung antara dua masyarakat yang berbeda namun saling melengkapi.

Bagi masyarakat Sulawesi Utara, FSAI bukan hanya tontonan alternatif, tetapi juga kesempatan untuk membuka wawasan lintas negara. Dari anak muda hingga komunitas kreatif, semua bisa mendapat inspirasi dari karya-karya yang ditampilkan.

 

Dengan semangat keterbukaan dan kolaborasi, Festival Sinema Australia Indonesia menjadi bagian dari upaya membangun hubungan yang lebih akrab dan berkelanjutan antara Indonesia dan Australia, khususnya di wilayah timur seperti Sulut. Layar sudah terbuka dan dialog budaya pun dimulai.

Seperti diberitakan sulut.disway.id sebelumnya, YSK menerima kunjungan resmi dari Konsulat Jenderal (Konjen) Australia, Todd Dias, di Wisma Negara Bumi Beringin, Kota Manado, baru-baru ini.

Pertemuan tersebut menjadi ajang penting untuk mempererat hubungan bilateral antara Australia dan Sulawesi Utara, terutama dalam bidang kerja sama strategis dan penguatan jejaring antarnegara.

Sumber: