Merokok dan alkohol
Nikotin dari rokok membuat katup kerongkongan bawah melemah, sementara alkohol meningkatkan produksi asam sekaligus membuat otot lambung lebih mudah terbuka. Kedua hal ini memperburuk keluhan dan sebaiknya benar-benar dihindari.
Stres dan kecemasan
Kesehatan lambung sangat dipengaruhi oleh kondisi mental. Saat stres, tubuh cenderung menghasilkan hormon yang memicu ketidakseimbangan pencernaan. Selain itu, orang yang mengalami kecemasan sering makan tidak teratur atau memilih makanan cepat saji, yang semakin memperburuk gejala.
Faktor Kesehatan yang Memengaruhi Lambung
Berat badan berlebih
Kelebihan lemak di perut menambah tekanan pada lambung. Tekanan ini membuat katup esofagus lebih sering terbuka, sehingga cairan lebih mudah naik. Mengontrol berat badan melalui pola makan seimbang dan olahraga menjadi langkah penting dalam mencegah refluks.
Kehamilan
Pada masa kehamilan, kombinasi hormon progesteron dan tekanan janin terhadap perut membuat banyak ibu hamil mengalami asam lambung naik. Walaupun kondisi ini biasanya membaik setelah persalinan, menjaga pola makan tetap teratur membantu mengurangi rasa tidak nyaman.
Efek samping obat
Beberapa jenis obat seperti penghilang nyeri, obat jantung, atau tekanan darah tinggi dapat memengaruhi kondisi lambung. Jika keluhan semakin parah setelah konsumsi obat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan alternatif lain.
Kebiasaan Kecil yang Sering Terlupakan
Porsi makan terlalu besar
Makan dalam jumlah berlebihan memberi beban berat pada lambung. Semakin penuh perut, semakin besar tekanan yang mendorong cairan ke atas. Membagi porsi menjadi lebih kecil tetapi lebih sering membantu mencegah rasa begah.
Makan dengan terburu-buru
Saat makan terburu-buru, makanan tidak dikunyah dengan baik. Akibatnya, lambung harus bekerja lebih keras untuk memecahnya, yang memicu peningkatan asam. Meluangkan waktu makan dengan santai akan memberi dampak positif bagi pencernaan.