Cara Mengobati Amandel dan Kapan Harus Operasi

Sabtu 06-09-2025,15:23 WIB
Reporter : Makruf
Editor : Makruf

SULUT.DISWAY.ID - Amandel atau tonsil adalah sepasang jaringan kecil berbentuk oval yang terletak di belakang tenggorokan, tepat di sisi kiri dan kanan. Kelenjar ini merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi menyaring kuman, bakteri, maupun virus yang masuk melalui mulut dan hidung.

Meskipun kecil, peran amandel cukup penting terutama pada masa kanak-kanak. Amandel membantu tubuh mengenali zat asing dan membentuk antibodi. Namun, dalam kondisi tertentu, amandel bisa mengalami peradangan atau pembengkakan. Kondisi ini lebih dikenal dengan istilah tonsilitis.

Tonsilitis dapat dialami siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Radang amandel dapat menimbulkan gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti sakit tenggorokan, demam, kesulitan menelan, hingga bau mulut. Karena itu, penting untuk memahami cara mengobati amandel secara tepat, serta kapan kondisi ini perlu ditangani melalui tindakan operasi.

Penyebab Amandel Bengkak

Amandel yang meradang biasanya disebabkan oleh infeksi. Dua penyebab utama tonsilitis adalah:

  1. Infeksi virus
    Virus seperti influenza, adenovirus, atau virus penyebab flu biasa bisa memicu radang amandel. Pada kasus ini, gejala biasanya lebih ringan dan dapat pulih dengan istirahat serta perawatan rumahan.

  2. Infeksi bakteri
    Bakteri yang paling sering menjadi penyebab adalah Streptococcus pyogenes. Infeksi ini dikenal juga sebagai radang tenggorokan akibat bakteri streptokokus. Gejalanya lebih parah dan memerlukan pengobatan dengan antibiotik.

Selain faktor infeksi, ada pula hal-hal lain yang bisa memperburuk kondisi amandel, seperti paparan asap rokok, sistem imun lemah, hingga seringnya terpapar orang dengan penyakit menular.

Gejala Radang Amandel

Radang amandel bisa dikenali dari beberapa tanda berikut:

  • Nyeri tenggorokan yang menetap atau semakin parah.

  • Kesulitan menelan makanan atau minuman.

  • Suara serak atau hilang sementara.

  • Demam dan menggigil.

  • Pembengkakan kelenjar di leher.

  • Bau mulut akibat penumpukan kuman.

  • Amandel tampak merah, membesar, bahkan kadang ditutupi bercak putih.

Gejala tersebut bisa muncul secara mendadak dan berlangsung beberapa hari. Bila tidak ditangani dengan baik, radang amandel dapat berulang atau berkembang menjadi kronis.

Cara Mengobati Amandel Secara Alami di Rumah

Untuk kasus ringan, radang amandel dapat diatasi dengan langkah-langkah sederhana di rumah. Beberapa cara alami ini bisa membantu meringankan gejala:

1. Berkumur dengan Air Garam Hangat

Air garam memiliki sifat antiseptik ringan yang dapat membantu mengurangi nyeri tenggorokan sekaligus membunuh sebagian kuman. Larutkan setengah sendok teh garam ke dalam segelas air hangat, lalu gunakan untuk berkumur beberapa kali sehari.

2. Minum Air Hangat dan Cukup Cairan

Tetap terhidrasi sangat penting saat mengalami radang amandel. Minuman hangat seperti teh herbal, jahe hangat, atau madu lemon dapat membantu meredakan nyeri dan melembapkan tenggorokan.

3. Istirahat yang Cukup

Sistem kekebalan tubuh membutuhkan energi ekstra untuk melawan infeksi. Dengan tidur cukup, tubuh bisa lebih cepat pulih dan peradangan berangsur membaik.

4. Konsumsi Makanan Lembut

Pilih makanan yang tidak melukai tenggorokan, seperti bubur, sup hangat, smoothie, atau yogurt. Hindari makanan pedas, asam, dan terlalu keras yang bisa memperparah iritasi.

5. Gunakan Obat Pereda Nyeri

Obat bebas seperti paracetamol atau ibuprofen dapat membantu mengurangi rasa sakit dan menurunkan demam. Pastikan dosis sesuai aturan dan tidak melebihi anjuran penggunaan.

Cara Mengobati Amandel Secara Medis

Bila radang amandel tidak kunjung membaik dengan perawatan rumahan, langkah medis mungkin diperlukan. Beberapa metode yang umum diberikan dokter antara lain:

1. Antibiotik

Jika penyebab radang adalah bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik seperti amoxicillin atau penicillin. Penggunaan antibiotik harus sesuai resep dan tidak boleh dihentikan sebelum waktunya, agar infeksi benar-benar sembuh dan tidak menimbulkan resistensi.

2. Obat Antiinflamasi

Dokter bisa memberikan obat antiinflamasi untuk mengurangi peradangan dan bengkak di amandel. Dengan begitu, rasa sakit dan kesulitan menelan dapat berkurang.

3. Terapi Pendukung

Pada beberapa kasus, dokter dapat menyarankan penggunaan obat kumur antiseptik atau obat pelega tenggorokan untuk membantu mengurangi gejala.

Kapan Harus ke Dokter?

Radang amandel yang ringan biasanya membaik dalam waktu 7–10 hari. Namun, ada kondisi tertentu yang memerlukan penanganan dokter segera, yaitu:

  • Demam tinggi lebih dari 38,5°C.

  • Kesulitan menelan hingga tidak bisa makan atau minum.

  • Sesak napas akibat amandel yang membesar.

  • Nyeri tenggorokan yang parah dan tidak kunjung reda.

  • Radang amandel berulang kali dalam setahun.

  • Timbul benjolan berisi nanah di sekitar amandel (abses peritonsil).

Jika salah satu kondisi tersebut dialami, pemeriksaan medis penting dilakukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Kapan Amandel Harus Dioperasi?

Operasi pengangkatan amandel atau tonsilektomi adalah prosedur medis yang dilakukan bila radang amandel tidak lagi bisa ditangani dengan cara biasa. Beberapa indikasi seseorang perlu operasi antara lain:

  1. Tonsilitis kronis atau berulang
    Jika radang amandel terjadi lebih dari 5–7 kali dalam setahun, dokter mungkin menyarankan operasi.

  2. Amandel sangat membesar
    Pembesaran amandel dapat menyebabkan gangguan tidur seperti mendengkur keras atau sleep apnea, hingga sulit bernapas.

  3. Muncul abses berulang
    Bila abses atau nanah di sekitar amandel sering terjadi, operasi bisa menjadi solusi permanen.

  4. Gangguan menelan berat
    Jika amandel membesar sehingga membuat sulit menelan makanan padat maupun cair, operasi diperlukan.

  5. Tidak efektif dengan pengobatan lain
    Bila obat antibiotik maupun terapi lain tidak lagi membantu, tonsilektomi menjadi pilihan.

Proses Operasi Amandel

Operasi amandel biasanya dilakukan dengan bius total sehingga pasien tidak merasakan sakit. Prosedurnya relatif singkat, berkisar 30–45 menit. Setelah operasi, pasien mungkin mengalami sakit tenggorokan selama beberapa hari, namun akan berangsur membaik.

Perawatan setelah operasi meliputi:

  • Banyak minum air putih.

  • Mengonsumsi makanan lembut.

  • Menghindari aktivitas berat beberapa hari pertama.

  • Mengikuti petunjuk obat pereda nyeri dari dokter.

Risiko Operasi Amandel

Meskipun tergolong aman, operasi amandel tetap memiliki risiko seperti perdarahan, infeksi, atau reaksi terhadap obat bius. Namun, komplikasi ini jarang terjadi bila dilakukan di fasilitas kesehatan yang terpercaya.

Tips Mencegah Radang Amandel

Agar tidak sering kambuh, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

  • Menjaga kebersihan mulut dengan rutin sikat gigi.

  • Hindari berbagi alat makan atau minum dengan orang lain.

  • Cuci tangan sebelum makan dan setelah beraktivitas di luar.

  • Kurangi konsumsi makanan berminyak atau pedas yang bisa memicu iritasi.

  • Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola makan sehat dan olahraga.

Penutup

Cara mengobati amandel bisa dilakukan dengan langkah rumahan sederhana, pengobatan medis, hingga operasi bila diperlukan. Penting untuk mengenali gejala dan memahami kapan kondisi ini membutuhkan perhatian dokter.

Jika amandel hanya mengalami peradangan ringan, cukup dengan istirahat, berkumur air garam, dan konsumsi makanan lembut. Namun, bila infeksi berulang atau menimbulkan komplikasi serius, tonsilektomi dapat menjadi jalan keluar terbaik.

 

Dengan mengetahui cara mengobati amandel dan kapan harus operasi, kita bisa lebih sigap menjaga kesehatan tenggorokan sekaligus mencegah masalah berulang di masa depan.

Kategori :