SULUT.DISWAY.ID - Harga Bitcoin dalam sepekan terakhir mencatat pergerakan relatif stabil di kisaran $117,541.
Meski hanya naik tipis 0,76% dalam 7 hari, indikator volume perdagangan justru menunjukkan lonjakan signifikan lebih dari 30% dalam 24 jam terakhir, menandakan peningkatan aktivitas pasar yang tidak bisa diabaikan.
Harga Bitcoin Terkoreksi Setelah Cetak ATH Baru
Pada 14 Agustus 2025, Bitcoin sempat mencatatkan all-time high (ATH) di level $124,457.
Namun hanya tiga hari berselang, harga terkoreksi hingga turun 5,57% ke level $117,541.
Secara teknikal, koreksi ini masih dianggap wajar setelah reli panjang yang terjadi dalam beberapa pekan sebelumnya.
Rentang pergerakan harian juga relatif sempit, dengan level terendah 24 jam berada di $117,271 dan tertinggi di $117,979.
Hal ini menunjukkan pasar sedang mencari arah baru setelah menyentuh titik puncaknya.
Market Cap dan Fundamental On-Chain
Kapitalisasi pasar Bitcoin kini mencapai $2,33 triliun, hanya turun tipis 0,2%.
Sementara itu, nilai fully diluted valuation (FDV) berada di $2,46 triliun, memperlihatkan konsistensi dengan tingkat adopsi dan minat institusional yang semakin kuat.
Dengan supply beredar mencapai 19,9 juta BTC dari total maksimal 21 juta BTC, tingkat kelangkaan Bitcoin semakin jelas.
Fakta bahwa pasokan hampir menyentuh batas maksimum menjadi salah satu alasan utama investor institusi terus menambah eksposur.
Volume Perdagangan Naik 30%: Sinyal Masuknya Likuiditas Baru
Volume perdagangan dalam 24 jam terakhir tercatat sebesar $47,54 miliar, melonjak 30,13%. Lonjakan ini mengindikasikan adanya arus modal baru ke pasar kripto, khususnya pada Bitcoin. Dengan rasio volume terhadap market cap (Vol/Mkt Cap) berada di 2,03%, hal ini mengindikasikan perputaran likuiditas yang cukup sehat untuk menopang stabilitas harga.
Sentimen Pasar dan Outlook Sepekan ke Depan
Meskipun harga Bitcoin turun lebih dari 5% dari ATH terbarunya, sentimen pasar masih cenderung positif.
Rating profil Bitcoin berada di level tinggi dengan skor 100%, menunjukkan fundamental yang solid.
Dari sisi teknikal, area support kuat terletak di kisaran $115,000, sementara resistance terdekat berada di $120,000.
Jika Bitcoin mampu bertahan di atas level support tersebut, peluang retest ke $120,000 dalam waktu dekat masih terbuka lebar.
Sebaliknya, bila tekanan jual meningkat, potensi koreksi lebih dalam hingga $112,000 tidak bisa diabaikan.
Kesimpulan
Harga Bitcoin dalam sepekan terakhir menunjukkan stabilitas meski baru saja mencetak ATH.
Lonjakan volume perdagangan menjadi sinyal bahwa likuiditas baru masuk ke pasar, memberikan harapan untuk potensi rebound.
Untuk trader jangka pendek, volatilitas yang meningkat bisa menjadi peluang, sementara bagi investor jangka panjang, koreksi yang terjadi justru bisa dimanfaatkan untuk akumulasi.