sulut123#

7 Kelompok Orang yang Paling Berisiko Kena Pikun di Kemudian Hari

Senin 21-04-2025,08:16 WIB
Reporter : Makruf
Editor : Makruf
sulut123#

Sulut, Disway.id - Pikun atau gangguan memori adalah masalah kesehatan yang sering terkait dengan penuaan, namun berbagai faktor lain dapat meningkatkan risiko seseorang mengalaminya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh kelompok orang yang paling berisiko terkena pikun di kemudian hari, berdasarkan faktor-faktor medis dan gaya hidup.

Mengetahui faktor-faktor ini dapat membantu kamu untuk lebih waspada dan mengadopsi langkah-langkah pencegahan.

1. Individu dengan Masalah Kesehatan Jantung

Kondisi medis yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah, seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi, memiliki dampak langsung pada kesehatan otak. Ketika aliran darah ke otak terganggu, hal ini bisa mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi yang diperlukan otak untuk berfungsi dengan baik. Individu dengan penyakit jantung atau pembuluh darah lebih berisiko mengalami gangguan memori, yang berpotensi berkembang menjadi pikun di kemudian hari.

2. Orang yang Mengalami Depresi Berkepanjangan

Depresi yang tidak diobati dapat berkontribusi pada penurunan fungsi kognitif. Stres kronis yang disebabkan oleh depresi bisa mempengaruhi struktur otak, terutama di area yang berkaitan dengan memori dan pengambilan keputusan. Penurunan fungsi otak yang disebabkan oleh depresi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena demensia atau pikun seiring waktu. Oleh karena itu, pengelolaan depresi yang tepat sangat penting untuk melindungi kesehatan otak.

3. Penyuka Gaya Hidup Tidak Sehat

Gaya hidup yang kurang sehat, seperti kebiasaan merokok, pola makan yang tidak bergizi, dan kurangnya aktivitas fisik, dapat merusak otak dalam jangka panjang. Merokok dan konsumsi makanan tinggi gula dan lemak meningkatkan peradangan dalam tubuh dan otak, yang berkontribusi pada penuaan otak lebih cepat. Selain itu, kurangnya olahraga menyebabkan otak tidak cukup terstimulasi, yang berpotensi meningkatkan risiko pikun. Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat adalah langkah penting untuk mencegah gangguan memori.

4. Orang yang Berusia Lebih dari 65 Tahun

Usia adalah faktor utama yang meningkatkan risiko seseorang terkena pikun. Seiring bertambahnya usia, otak kita mengalami perubahan alami yang dapat memengaruhi kemampuan kognitif. Setiap orang yang berusia di atas 65 tahun memiliki peluang yang lebih tinggi untuk mengalami penurunan memori atau bahkan demensia. Oleh karena itu, orang yang memasuki usia lanjut harus lebih berhati-hati dan aktif menjaga kesehatan otak.

5. Individu dengan Tingkat Pendidikan yang Lebih Rendah

Penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang lebih rendah dapat meningkatkan risiko terkena gangguan memori di kemudian hari. Hal ini dikarenakan kurangnya rangsangan intelektual yang dapat memperlambat penurunan fungsi otak. Orang dengan tingkat pendidikan rendah cenderung kurang terlibat dalam kegiatan yang merangsang otak, seperti membaca atau belajar hal-hal baru, yang berfungsi untuk menjaga kesehatan kognitif. Meningkatkan pendidikan dan terus-menerus melibatkan diri dalam kegiatan mental dapat membantu mencegah pikun.

6. Mereka dengan Riwayat Keluarga Demensia

Jika kamu memiliki anggota keluarga yang pernah menderita demensia atau Alzheimer, risiko kamu untuk mengalaminya juga meningkat. Faktor genetik berperan besar dalam perkembangan gangguan kognitif ini. Khususnya, gen APOE ε4 telah diketahui dapat meningkatkan kemungkinan terkena Alzheimer. Memiliki informasi tentang riwayat keluarga bisa membantu kamu lebih siap dalam mengelola kesehatan otak dan menghindari perkembangan penyakit ini.

7. Penderita Cedera Otak Traumatis

Cedera otak traumatis (TBI), baik yang ringan maupun berat, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kognitif di masa depan. Mereka yang pernah mengalami kecelakaan atau cedera kepala berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan demensia atau gangguan memori lainnya. Hal ini terjadi karena cedera pada otak dapat menyebabkan kerusakan permanen pada struktur otak yang terkait dengan memori dan fungsi kognitif.

Kesimpulan

Mengenali faktor risiko adalah langkah pertama dalam mencegah gangguan memori seperti pikun atau demensia.

Orang yang berusia lanjut, memiliki riwayat keluarga demensia, mengidap penyakit jantung, memiliki gaya hidup tidak sehat, pernah cedera otak, mengalami depresi berkepanjangan, atau memiliki pendidikan rendah, semuanya termasuk dalam kelompok yang berisiko tinggi.

Dengan menjaga pola hidup sehat, rutin beraktivitas fisik, mengelola stres, serta menjaga stimulasi otak, kamu dapat memperlambat penurunan fungsi kognitif dan mengurangi risiko terkena pikun di masa depan.

 

Untuk informasi lebih lanjut tentang cara melindungi kesehatan otak, pastikan kamu berkonsultasi dengan profesional medis dan terus menjaga pola hidup yang mendukung kesehatan jangka panjang.

sulut123#
Kategori :
sulut123#
sulut123#
sulut123#
sulut123#