sulut.disway.id - Ribuan wajah berseri memadati lapangan upacara Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Jumat pagi 18 Juli 2025. Hari itu menjadi tonggak penting dalam perjalanan hidup 3.420 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang resmi dikukuhkan. Momen ini bukan sekadar seremoni, melainkan awal pengabdian panjang sebagai bagian dari aparatur sipil negara di Bumi Nyiur Melambai.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Victor Mailangkay, menyampaikan pesan yang langsung menggugah hati banyak orang. Lewat kalimat sederhana namun kuat, ia mengingatkan esensi dari menjadi pelayan rakyat sejati. “Berkeringatlah untuk rakyat, bukan untuk kebanggaan,” ucapnya di hadapan ribuan PPPK yang hadir bersama keluarga mereka.
Pesan itu bukan hanya simbol semangat, melainkan arahan moral dan nilai yang harus melekat dalam setiap langkah ASN ke depan.
Semangat Pengabdian, Bukan Sekadar Status
Victor Mailangkay tidak sekadar memberikan ucapan selamat. Ia menyampaikan bahwa di balik seragam yang kini dikenakan, tersimpan kisah panjang tentang perjuangan, doa, dan pengorbanan. Selama bertahun-tahun, banyak dari para PPPK itu menunggu kepastian, meniti harapan, hingga akhirnya dipanggil untuk menjalankan tugas negara.
Kini, mereka bukan hanya pegawai kontrak. Mereka bagian dari struktur penting yang menopang pelayanan publik dan pembangunan daerah. Status sebagai PPPK membuka ruang besar untuk berkontribusi langsung bagi masyarakat, bukan hanya mengisi jabatan administratif semata.
Pelayanan yang Tulus sebagai Kunci Kepercayaan Publik
Dalam pidatonya, Victor menegaskan bahwa yang dibutuhkan masyarakat bukan hanya kehadiran ASN, tetapi kepekaan, ketulusan, dan dedikasi. ASN di Sulut harus mampu menjadi garda depan pelayanan yang ramah, sigap, dan solutif. Setiap tindakan akan berdampak langsung pada kehidupan warga.
Ia mengajak seluruh ASN untuk bekerja tidak sekadar menjalankan tugas, tetapi menghadirkan makna dalam setiap pekerjaan. Masyarakat tidak ingin birokrasi yang rumit. Mereka butuh pelayanan cepat, adil, dan manusiawi. Di situlah pentingnya integritas.
Integritas dan Etos Kerja Jadi Pondasi
Kinerja ASN bukan dinilai dari seberapa lama mereka duduk di kantor, melainkan dari seberapa besar dampak yang mereka hasilkan. Victor menekankan pentingnya menjaga integritas, tidak tergoda oleh kekuasaan kecil yang datang bersama jabatan, dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat.
“Kerja keras, pelayanan yang tulus, dan integritas yang kokoh,” begitu pesan lengkap yang ia tekankan. Bagi ASN baru, kalimat itu bisa menjadi kompas moral yang akan mereka butuhkan dalam menghadapi tantangan birokrasi modern.
Dari Pegawai Menjadi Pelayan Sejati
Menjadi ASN berarti meninggalkan zona nyaman. Status sebagai PPPK bukan hadiah, tetapi amanah. Victor berharap agar para pegawai ini mampu mendengarkan suara rakyat, memahami kebutuhan nyata di lapangan, dan menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat.
Ia menutup sambutan dengan kalimat penuh makna, “Karena Sulawesi Utara akan semakin besar, bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kerja dan ketulusan kalian.”