sulut.disway.id - Asam urat merupakan kondisi yang sering dikaitkan dengan pola makan yang tidak seimbang, terutama konsumsi makanan tinggi purin.
Meski sebagian besar penderita tahu apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi, nyatanya masih banyak pantangan asam urat yang kerap diabaikan.
Akibatnya, kadar asam urat dalam darah melonjak dan serangan nyeri bisa kambuh kapan saja.
Nah, kalau kamu termasuk yang sering “bandel”, yuk kenali pantangan yang sering disepelekan berikut ini agar gejalanya tidak makin parah, apalagi sampai kambuhan!
1. Jeroan, Tetap Jadi Musuh Utama
Meski sudah sering disebut, jeroan seperti hati, ampela, usus, dan otak hewan tetap jadi biang keladi kambuhnya asam urat. Kandungan purin di dalamnya sangat tinggi. Sayangnya, banyak yang masih mengonsumsinya sesekali dengan alasan "cuma sedikit", padahal bagi penderita asam urat, sedikit pun bisa memicu kekambuhan.
2. Seafood: Enak Tapi Berisiko Tinggi
Udang, kepiting, cumi, dan kerang termasuk makanan laut yang tinggi purin. Konsumsi seafood secara berlebihan bisa langsung memicu naiknya kadar asam urat. Banyak penderita mengira kalau hanya makan sesekali tidak apa-apa, padahal efeknya bisa langsung terasa di sendi.
3. Daging Merah Berlemak
Daging sapi dan kambing, terutama yang berlemak, sering dikonsumsi saat acara tertentu seperti Idul Adha atau pesta. Meski hanya sesekali, daging merah mengandung cukup banyak purin yang bisa membuat sendi terasa nyeri. Hindari konsumsi berlebihan dan pilih bagian daging yang rendah lemak jika terpaksa.
4. Minuman Manis dan Bersoda
Bukan cuma makanan, minuman manis seperti soda dan jus buah kemasan juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena kandungan fruktosa tinggi. Fruktosa bisa mengganggu metabolisme purin dan memicu pembentukan kristal asam urat. Sayangnya, minuman ini masih sering dikonsumsi karena dianggap "tidak berbahaya".
5. Alkohol: Pemicunya Diam-Diam
Minuman beralkohol, terutama bir, sangat tinggi purin dan dapat memperlambat pengeluaran asam urat dari tubuh. Efeknya tidak hanya meningkatkan risiko kambuh, tapi juga memperparah peradangan pada sendi. Bagi penderita asam urat, menghindari alkohol sepenuhnya adalah keputusan terbaik.
6. Sayuran Tinggi Purin yang Sering Diremehkan
Beberapa sayuran seperti bayam, kembang kol, asparagus, dan jamur sebenarnya mengandung purin dalam jumlah sedang. Walau tidak seberbahaya jeroan, konsumsi dalam jumlah besar bisa memicu gejala pada penderita asam urat yang sensitif. Jadi, tetap batasi konsumsinya dan imbangi dengan sayuran rendah purin.
7. Makanan Olahan dan Instan
Makanan cepat saji, mie instan, dan produk olahan lainnya sering mengandung bahan tambahan yang bisa mengganggu metabolisme tubuh. Selain itu, kadar lemak jenuh dan natriumnya tinggi, yang dapat memperburuk kondisi penderita asam urat. Namun karena kepraktisannya, makanan ini masih sering dikonsumsi secara rutin.
8. Kurang Minum Air Putih
Meski bukan makanan, kurangnya asupan air putih dapat membuat ginjal tidak optimal dalam membuang asam urat. Ini adalah pantangan yang sering tidak disadari. Penderita asam urat sebaiknya mengonsumsi minimal 2 liter air per hari untuk membantu tubuh mengeluarkan kelebihan asam urat.
9. Kebiasaan Duduk Terlalu Lama
Pantangan asam urat bukan cuma soal makan, tapi juga gaya hidup. Duduk terlalu lama tanpa bergerak bisa membuat sendi kaku dan memperparah gejala asam urat. Aktivitas ringan seperti jalan kaki atau peregangan bisa membantu menjaga fleksibilitas sendi.
10. Mengabaikan Obat dan Kontrol Rutin
Banyak penderita berhenti mengonsumsi obat saat merasa sehat. Padahal, pengobatan jangka panjang dan kontrol kadar asam urat secara rutin penting untuk mencegah komplikasi. Mengabaikan ini sama saja memberi jalan bagi serangan berikutnya.
Cara Menurunkan Asam Urat Secara Alami
Selain menghindari pantangan, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan kadar asam urat:
-
Perbanyak konsumsi air putih
-
Konsumsi buah seperti ceri, stroberi, dan apel
-
Rutin berolahraga ringan
-
Batasi konsumsi gula dan garam
-
Minum rebusan seledri atau daun salam sebagai alternatif alami
Mencegah tentu lebih baik daripada menahan nyeri di tengah malam, bukan?