sulut.disway.id - Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling (YSK), menutup pidatonya dalam Rapat Paripurna ke-4 DPRD Provinsi Sulut dengan sebuah pesan kuat: perubahan yang berkelanjutan hanya bisa terwujud jika seluruh elemen masyarakat turut bergerak bersama.
Dalam forum yang digelar pada Senin, 19 Mei 2025 itu, ia menegaskan pentingnya semangat kolektif dalam mendorong kemajuan daerah. Menurut YSK, pembangunan tidak cukup hanya berbasis fisik atau infrastruktur, tetapi harus menyentuh aspek sistemik, seperti tata kelola, pemberdayaan sumber daya manusia, dan keterlibatan lintas sektor.
Salah satu langkah nyata ke arah itu ditandai dengan dimulainya pembahasan anggaran untuk program pemberdayaan pemuda. Ini menjadi titik awal dari arah baru pembangunan yang lebih inklusif, khususnya dalam menyiapkan generasi muda sebagai bagian dari transformasi daerah.
"Rapat ini juga menandai dimulainya pembahasan anggaran pemberdayaan pemuda, dengan penugasan koordinator dan anggota fraksi dari berbagai kelompok politik untuk menyusun rekomendasi kebijakan,” ujar YSK dalam pidatonya.
YSK menyadari bahwa pemuda memegang peran strategis dalam keberlanjutan daerah. Dengan menyertakan mereka sejak tahap perencanaan hingga implementasi kebijakan, Pemprov Sulut menunjukkan keseriusan untuk membangun Sulawesi Utara yang bukan hanya maju secara ekonomi, tapi juga matang secara sosial dan politik.
Penegasan itu dipertegas dengan ajakan terbuka kepada semua pihak—baik dari unsur pemerintahan, politik, maupun masyarakat sipil, untuk saling bergandengan tangan menuju Sulut yang lebih progresif dan berdaya saing.
“Mari bersama-sama kita bergerak menuju Sulawesi Utara Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan,” ajaknya, mengakhiri pidato.
Langkah-langkah ini mencerminkan transformasi arah pembangunan yang tak sekadar mengejar output, tapi juga membangun fondasi sistemik demi masa depan yang lebih solid.