sulut.disway.id - Perjalanan menyusuri Sungai Mekong yang semula tenang berubah menjadi kepanikan ketika sebuah feri wisata di Laos utara terbalik dan tenggelam. Ratusan penumpang yang sebagian besar merupakan turis asing terpaksa berjuang menyelamatkan diri di tengah arus sungai. Dalam insiden tersebut, seorang ibu dan anaknya meninggal dunia, sementara satu anak lain sempat dilaporkan hilang.
Kecelakaan ini terjadi di jalur sungai yang selama bertahun tahun menjadi favorit wisatawan karena menawarkan pemandangan alam dan pengalaman budaya khas Laos. Namun peristiwa ini kembali memunculkan pertanyaan soal keselamatan transportasi sungai di kawasan tersebut.
Feri Mengangkut Ratusan Penumpang
Feri itu berangkat dari Huay Xay menuju Luang Prabang, kota bersejarah yang menjadi salah satu tujuan utama wisata di Laos. Berdasarkan laporan resmi, kapal membawa 147 orang, terdiri dari 118 wisatawan asing dan 29 warga lokal, termasuk empat awak kapal.
Saat berlayar di Sungai Mekong, feri menghantam batu di bawah permukaan air. Benturan tersebut menyebabkan air masuk ke dalam kapal. Dalam waktu singkat, feri mulai miring dan akhirnya terbalik. Banyak penumpang tidak menyadari bahaya hingga air dengan cepat memenuhi bagian dalam kapal.
Situasi Darurat Berlangsung Sangat Cepat
Beberapa penumpang menggambarkan bagaimana kondisi di atas feri berubah drastis hanya dalam hitungan menit. Anthonin, seorang wisatawan asal Prancis berusia 30 tahun, mengatakan tidak ada persiapan yang memadai dari awak kapal ketika keadaan mulai memburuk.
Ia menjelaskan bahwa suasana di atas feri dipenuhi kebingungan, tanpa instruksi yang jelas. Menurutnya, kejadian tersebut berlangsung terlalu cepat untuk dipahami oleh sebagian besar penumpang.
Anthonin juga menyoroti minimnya peralatan keselamatan. Ia mengatakan jumlah pelampung di atas kapal sangat terbatas dan jauh dari cukup untuk melindungi seluruh penumpang dalam situasi darurat.
Upaya Penyelamatan di Tengah Arus Sungai
Ketika feri mulai tenggelam, para penumpang berteriak meminta bantuan kepada kapal lain yang melintas. Sebuah kapal kecil sempat melaju tanpa berhenti, diduga karena tidak mampu menampung banyak orang.
Kapal lain kemudian mendekat dan mencoba mengevakuasi penumpang. Bradley Cook, wisatawan asal Inggris berusia 27 tahun, mengatakan momen tersebut justru sempat memperparah keadaan. Ia menjelaskan bahwa banyak penumpang berpindah ke satu sisi feri saat kapal penyelamat mendekat, sehingga air semakin cepat masuk.
Cook memilih memanjat ke atap feri sebelum melompat ke kapal penyelamat. Penumpang lain berenang mendekat, berpegangan pada bagian kapal, dan ditarik naik oleh mereka yang sudah selamat lebih dulu. Meski penuh risiko, sebagian besar penumpang akhirnya berhasil diselamatkan.
Ibu dan Anak Tidak Ditemukan Saat Evakuasi
Di tengah proses penyelamatan, Anthonin mengaku sempat melihat seorang ibu asal Laos bersama dua anaknya di atas feri. Namun setelah ia berada di kapal penyelamat, ketiganya tidak terlihat.
Ia menggambarkan suasana di kapal penyelamat dipenuhi tangisan dan kepanikan. Meski tidak merasa nyawanya sendiri berada dalam bahaya, ia mengaku sangat terpukul memikirkan nasib mereka yang tidak berhasil diselamatkan.
Media Laos kemudian melaporkan bahwa jasad seorang perempuan bernama Pany Her dan seorang anak berusia satu tahun ditemukan terpisah di sekitar wilayah Luang Prabang. Pencarian dilakukan terhadap satu anak lainnya sebelum dinyatakan sebagai korban.
Tragedi Berulang di Jalur Wisata Sungai Mekong
Setiap tahun, puluhan ribu wisatawan menggunakan kapal lambat dan kapal cepat di sepanjang rute Sungai Mekong yang menghubungkan Huay Xay, Pak Beng, dan Luang Prabang. Jalur sepanjang sekitar 300 kilometer atau sekitar 185 mil ini menjadi bagian penting dari industri pariwisata Laos.
Namun kecelakaan ini bukan yang pertama. Pada September 2023, sebuah kapal penumpang lain di jalur yang sama juga terbalik di distrik Pak Beng dan menewaskan tiga orang. Kapal tersebut dilaporkan kehilangan kendali setelah tersangkut jaring ikan di tengah arus sungai yang kuat.
Bagi para korban selamat, insiden ini meninggalkan trauma mendalam. Bradley Cook mengatakan pengalaman tersebut membuatnya ingin segera meninggalkan Luang Prabang karena setiap sudut kota mengingatkannya pada kejadian tersebut. Ia juga berencana mengajukan klaim asuransi atas barang barang yang rusak dan uang tunai yang hilang, meski belum jelas siapa yang akan bertanggung jawab.
Referensi
BBC News, Laos ferry disaster: Screams for help and panic as tourists rescued from fatal sinking
The Laotian Times, Official report on Mekong River ferry accident
Mekong River Commission, Passenger transport routes along the Mekong River