Mo Salah Melempem, Wayne Rooney Kritik Performa The Pharaoh Musim Ini

Mo Salah Melempem, Wayne Rooney Kritik Performa The Pharaoh Musim Ini

Wayne Rooney, Image: @manchesterunited / Instagram--

SULUT.DISWAY.ID - Performa Mo Salah musim ini sedang jadi bahan pembicaraan hangat. Bintang Liverpool yang biasanya jadi andalan di lini depan justru tampil kurang menggigit di awal musim Premier League 2025/26. Dari tujuh laga yang sudah dijalani, Salah baru mencetak dua gol dan dua assist—angka yang tergolong rendah untuk pemain sekalibernya.

Tren Menurun di Awal Musim

Musim lalu, Mo Salah nyaris tak terbendung. Dia jadi top scorer dan berperan besar dalam keberhasilan Liverpool menjuarai liga. Namun, musim ini ceritanya berbeda. Dalam tujuh laga, Salah hanya mencatat rata-rata 0,29 gol per 90 menit, jauh menurun dibanding performa gemilangnya musim sebelumnya. Angka konversi peluangnya pun cuma 17%, memperlihatkan betapa tajinya di depan gawang mulai tumpul.

Liverpool sendiri tengah mengalami periode sulit. Tiga kekalahan beruntun di semua ajang membuat posisi mereka di klasemen turun, sementara Arsenal berhasil naik ke puncak. Dalam situasi seperti ini, ekspektasi terhadap pemain sekelas Salah tentu semakin besar.

Rooney Pertanyakan Kontribusi Salah

Legenda Manchester United, Wayne Rooney, ikut buka suara soal performa Mo Salah. Dalam program The Wayne Rooney Show, ia menilai kontribusi sang bintang Mesir kini mulai dipertanyakan. Menurutnya, Salah terlihat kurang membantu rekan setim, terutama dalam situasi bertahan.

“Dia pemain hebat, tapi kamu bisa lihat dalam laga lawan Chelsea, dia membiarkan sisi sayapnya diserang terus tanpa turun membantu,” ujar Rooney. “Ketika kamu tidak mencetak gol atau memberi assist, kamu harus berkontribusi di area lain. Itulah yang kurang dari dirinya minggu ini.”

Rooney juga menyoroti faktor usia. Di usianya yang kini 33 tahun, Salah mungkin sudah tidak secepat dulu. Karena itu, menurut Rooney, pelatih Arne Slot perlu mempertimbangkan perubahan posisi. Ia mencontohkan strategi Sir Alex Ferguson dulu yang memindahkan Cristiano Ronaldo ke posisi lebih sentral agar bisa tetap efektif tanpa banyak berlari ke sayap.

Dibandingkan Striker Lain, Produktivitasnya Tertinggal

Jika dibandingkan dengan penyerang lain di liga, performa Mo Salah memang terlihat menurun. Erling Haaland sudah mencetak sembilan gol dalam tujuh pertandingan, sementara pemain seperti Antoine Semenyo dari Bournemouth mencatat enam gol. Bahkan beberapa nama baru seperti Igor Thiago dan J. Anthony punya catatan gol lebih baik dari Salah sejauh ini.

Penurunan ini jadi bahan evaluasi besar bagi Liverpool, terutama karena tim selama ini sangat bergantung pada kontribusi gol Salah. Tanpa ketajamannya, serangan The Reds kerap kehilangan daya ledak.

Saatnya Adaptasi untuk The Pharaoh

Mo Salah dikenal dengan julukan The Pharaoh karena statusnya sebagai ikon Mesir yang bersinar di Eropa. Tapi seiring bertambahnya usia, ia mungkin perlu mengubah gaya bermain agar tetap relevan di level tertinggi. Banyak pemain top yang berhasil beradaptasi—menjadi lebih efisien ketimbang eksplosif.

Arne Slot kini punya tugas berat untuk mengembalikan ketajaman Salah, mungkin dengan memberi peran baru atau sistem serangan yang lebih sesuai dengan kemampuan fisiknya saat ini. Meski tak lagi muda, pengalaman dan insting gol Salah tetap bisa jadi senjata penting bagi Liverpool.

Kritik yang Bisa Jadi Motivasi

Meski komentar Rooney terdengar tajam, kritik itu bisa jadi bahan bakar bagi Salah. Ia dikenal sebagai pemain dengan mental kuat dan disiplin tinggi. Liverpool pun masih punya banyak laga untuk memperbaiki posisi di klasemen, dan performa Mo Salah akan sangat menentukan arah perjalanan mereka musim ini.

 

Fans berharap sang Pharaoh bisa segera menemukan kembali sentuhannya. Ketika Salah dalam performa terbaiknya, Liverpool selalu punya peluang untuk menang melawan siapa pun. Kini tinggal menunggu, apakah kritik Rooney akan membuat Salah bangkit dan kembali jadi mesin gol andalan The Reds.

Sumber: