9 Penyebab Keputihan yang Tidak Disadari Kaum Wanita dan Cara Mengatasinya

Penyebab Keputihan Bau Amis, Image: Liza Summer / Pexels--
sulut.disway.id - Penyebab keputihan sering kali tidak disadari wanita, padahal kondisi ini bisa menjadi sinyal adanya masalah pada organ reproduksi.
Banyak yang menganggap keputihan itu hal normal, tetapi perubahan warna, bau, atau tekstur justru bisa menandakan gangguan kesehatan.
Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan area intim, penting bagi kamu memahami faktor penyebab serta cara mengatasi keputihan secara tepat.
Penyebab keputihan yang Jarang Diketahui
Beberapa faktor pemicu keputihan kerap terlewat karena dianggap sepele.
Padahal, jika tidak kamu perhatikan, masalah ini dapat berulang dan semakin mengganggu.
1. Perubahan Hormon
Fluktuasi hormon saat menstruasi, hamil, atau menjelang menopause dapat memicu peningkatan cairan vagina. Kondisi ini wajar, tetapi jika cairan berubah warna atau berbau menyengat, kamu perlu waspada.
2. Infeksi Jamur
Jamur Candida albicans menjadi penyebab keputihan yang cukup umum. Infeksi ini membuat cairan berwarna putih kental seperti susu, disertai rasa gatal dan iritasi.
3. Bakteri Vaginosis
Ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat di vagina menyebabkan bakteri vaginosis. Gejalanya berupa cairan keabu-abuan dengan bau amis yang tajam, terutama setelah berhubungan intim.
4. Infeksi Menular Seksual
Penyakit seperti trikomoniasis, gonore, dan klamidia dapat memicu keputihan tidak normal. Cairannya biasanya berwarna kuning atau hijau dan diiringi nyeri saat buang air kecil.
5. Kebersihan Vagina yang Kurang Terjaga
Kebiasaan jarang mengganti celana dalam, memakai pakaian terlalu ketat, atau salah memilih sabun pembersih bisa memicu iritasi dan keputihan.
6. Stres dan Kelelahan
Stres kronis dapat mengganggu sistem imun dan mengubah keseimbangan flora vagina, sehingga memicu keputihan berlebih.
7. Alergi atau Iritasi
Bahan kimia dari deterjen, pelembut pakaian, atau pembalut beraroma dapat memicu reaksi alergi yang menyebabkan cairan abnormal.
8. Pola Makan Tidak Sehat
Konsumsi gula berlebihan memicu pertumbuhan jamur di vagina, sementara kurangnya asupan probiotik mengurangi perlindungan alami.
9. Kondisi Medis Tertentu
Penyakit seperti diabetes atau gangguan imun meningkatkan risiko keputihan tidak normal karena tubuh kesulitan melawan infeksi.
Cara Mengatasi keputihan Secara Efektif
Setelah memahami penyebabnya, kamu bisa mengambil langkah tepat untuk mengatasi masalah ini.
Dengan tindakan yang konsisten, kesehatan area intim dapat tetap terjaga.
1. Jaga Kebersihan Vagina
Cuci area kewanitaan dengan air bersih dan hindari penggunaan sabun berpewangi. Keringkan dengan handuk lembut agar kelembapan tidak berlebihan.
2. Gunakan Pakaian yang Nyaman
Pilih celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat dan ganti minimal dua kali sehari. Hindari pakaian ketat terlalu lama.
3. Atur Pola Makan
Konsumsi makanan kaya probiotik seperti yoghurt untuk menjaga keseimbangan bakteri baik. Kurangi gula dan makanan olahan.
4. Kelola Stres
Lakukan olahraga ringan, meditasi, atau aktivitas yang membuat kamu rileks untuk menjaga keseimbangan hormon.
5. Periksakan ke Dokter
Jika keputihan berubah warna, bau, atau disertai nyeri, segera konsultasi agar mendapat pengobatan sesuai penyebab.
Kesimpulan
Mengetahui penyebab keputihan membantu kamu mencegah masalah sejak awal.
Dengan menerapkan cara mengatasi keputihan yang tepat, kesehatan organ intim bisa terjaga dan risiko infeksi berkurang.
Ingat, perubahan kecil sekalipun pada cairan vagina perlu kamu perhatikan, karena tubuh selalu memberi tanda saat ada yang tidak beres.
Sumber: