Kenali Gejala Disleksia pada Anak sejak Dini: Telat Membaca Bukan Berarti Bodoh

Disleksia, Image: Cottonbro Studio / Pexels--
sulut.disway.id - Banyak orang tua panik ketika anaknya kesulitan membaca meski sudah duduk di bangku SD. Ada yang langsung berpikir anaknya malas belajar atau bahkan bodoh.
Padahal, bisa jadi anak tersebut mengalami disleksia, kondisi neurologis yang memengaruhi kemampuan membaca dan menulis.
Kenali gejala disleksia pada anak sejak dini, karena telat membaca bukan berarti kurang pintar, apalagi bodoh.
Anak disleksia punya potensi besar. Mereka hanya butuh pendekatan belajar yang berbeda.
Apa Itu disleksia?
Buat mereka yang baru pertama kali mendengkar istitlah ini pasti bertanya apa itu disleksia.
Well, disleksia adalah gangguan belajar spesifik yang membuat seseorang sulit memproses huruf, kata dan suara secara akurat dan cepat.
Anak dengan disleksia umumnya memiliki kecerdasan normal atau di atas rata-rata, tetapi mereka kesulitan saat membaca, menulis, atau mengeja.
disleksia bukan penyakit dan bukan akibat kurangnya pengajaran. Ini adalah cara kerja otak yang berbeda dalam memproses bahasa tertulis.
Gejala disleksia yang Sering Terabaikan
Kenali gejala disleksia pada anak sejak dini agar tidak disalahpahami sebagai kemalasan atau kurang usaha. Beberapa gejala yang patut dicermati antara lain:
-
Kesulitan mengenali huruf dan bunyi meski sudah diajarkan berulang kali
-
Lambat dalam menghafal abjad atau kata-kata sederhana
-
Sering membalik huruf atau angka saat menulis (misalnya "b" jadi "d")
-
Sulit mengikuti urutan, seperti hari atau arah
-
Frustrasi atau enggan membaca keras di depan kelas
-
Prestasi akademik rendah, tapi kemampuan lisan dan kreativitas tinggi
Dampak Jika Tidak Ditangani Sejak Dini
Bila disleksia tidak dikenali dan ditangani sejak awal, anak bisa mengalami dampak psikologis yang serius, seperti:
-
Rendah diri dan merasa bodoh
-
Enggan sekolah atau membaca di rumah
-
Kecemasan sosial atau depresi ringan
-
Stres berlebihan terhadap tugas-tugas akademik
Anak bisa kehilangan kepercayaan diri hanya karena belum mendapatkan pendekatan belajar yang sesuai.
Manfaat Deteksi Dini disleksia
Mengenali disleksia sejak dini membuka pintu untuk dukungan yang tepat. Beberapa manfaatnya antara lain:
-
Anak dapat mengikuti terapi membaca berbasis fonetik atau multisensori
-
Orang tua dan guru dapat menyesuaikan cara mengajar
-
Anak merasa dipahami dan tidak sendirian
-
Mencegah ketertinggalan pelajaran yang berkepanjangan
-
Memelihara kesehatan mental dan emosional anak
Cara Membantu Anak dengan Perawatan disleksia yang Tepat
Berikut beberapa langkah yang bisa diambil orang tua dan guru:
-
Lakukan asesmen psikologi atau tes disleksia dengan psikolog atau ahli pendidikan khusus
-
Gunakan pendekatan belajar yang multisensori, seperti metode Orton-Gillingham
-
Berikan waktu tambahan saat ujian atau membaca
-
Fokus pada kekuatan anak, seperti menggambar, bercerita, atau berhitung
-
Berikan dukungan emosional dan tunjukkan bahwa mereka tidak sendirian
Anak disleksia Bisa Sukses
Banyak tokoh dunia yang mengalami disleksia, seperti Albert Einstein, Leonardo da Vinci, hingga Tom Cruise. Mereka semua punya satu kesamaan: potensi luar biasa yang tidak tergantung dari kemampuan membaca saat kecil.
disleksia bukan akhir dari segalanya. Justru, dengan dukungan dan pemahaman yang tepat, anak-anak disleksia bisa tumbuh menjadi sosok yang hebat, kreatif, dan penuh ide cemerlang.
Penutup
Kenali gejala disleksia pada anak sejak dini, karena keterlambatan membaca bukanlah tanda kebodohan. Sebaliknya, ini bisa jadi pintu awal untuk memahami keunikan cara kerja otak anak.
Mari hentikan stigma, mulai dari rumah dan sekolah. Anak-anak berhak tumbuh dengan percaya diri, bukan dengan beban salah paham.
Kalau kamu merasa anak atau muridmu menunjukkan tanda-tanda disleksia, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional. Langkah kecilmu hari ini bisa menyelamatkan masa depan mereka.
Sumber: