Memahami Psikologi Orang yang Mudah Marah dan Cara Mengelolanya

Memahami Psikologi Orang yang Mudah Marah dan Cara Mengelolanya

Penyebab Orang Gampang Marah, Image: Olichel / Pixabay--

sulut.disway.id - Memahami psikologi orang yang mudah marah membantu kita mengenali pola perilaku dan emosi yang memicu ledakan kemarahan. Orang yang mudah marah bukan hanya cepat marah sesaat, tetapi memiliki kecenderungan emosi yang konsisten. Berikut lima karakter yang sering muncul, lengkap dengan cara memahami dan mengelolanya.

Toleransi Terhadap Frustrasi Rendah

Salah satu ciri utama orang yang mudah marah adalah rendahnya toleransi terhadap Frustrasi. Ketika harapan tidak terpenuhi, mereka langsung merasa kesal atau kecewa. Selain itu, hambatan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari sering dipandang sebagai ancaman pribadi. Akibatnya, respons emosional mereka cenderung cepat dan intens. Untuk mengatasi hal ini, penting mempraktikkan kesabaran dan mengubah cara pandang terhadap situasi sulit. Misalnya, melihat masalah sebagai tantangan yang bisa dipecahkan daripada hambatan yang menekan.

Kecemasan dan Sifat Neurotik

Orang yang mudah marah sering kali memiliki sifat neurotik, yakni mudah cemas, merasa tidak aman, dan mengalami emosi negatif secara berlebihan. Kecemasan yang terus-menerus menguras energi mental membuat mereka cepat tersulut emosi. Dalam berbagai situasi, seperti menghadapi kritik atau tekanan pekerjaan, mereka mudah kehilangan kendali. Oleh karena itu, teknik relaksasi, meditasi, dan latihan pernapasan dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi reaksi marah yang tidak perlu.

Temperamen Agresif dan Impulsif

Temperamen agresif atau sifat Impulsif sering ditemukan pada orang yang mudah marah. Mereka bereaksi cepat tanpa berpikir panjang ketika merasa terhambat atau diperlakukan tidak adil. Orang dengan karakter ini cenderung mengekspresikan emosi dengan keras, misalnya melalui nada suara tinggi atau gestur tegang. Untuk menekan kemarahan Impulsif, latihan mengendalikan diri dan menunda reaksi dapat sangat bermanfaat. Dengan berlatih menunda respon, seseorang bisa memilih cara menyampaikan perasaan tanpa menimbulkan konflik.

Pengaruh Faktor Fisik dan Biologis

Selain faktor psikologis, kondisi fisik turut memengaruhi tingkat kemarahan. Kurang tidur, kelelahan, atau hormon yang tidak stabil bisa meningkatkan iritabilitas. Misalnya, kadar gula darah rendah atau hormon stres tinggi dapat memicu reaksi emosional lebih cepat. Oleh sebab itu, menjaga pola tidur, mengatur pola makan, dan olahraga rutin dapat menjadi strategi efektif dalam mengelola emosi. Ketika tubuh lebih sehat dan energik, seseorang lebih mampu menahan diri dari ledakan kemarahan.

Kepribadian Tipe D dan Distres

Beberapa orang yang mudah marah memiliki kepribadian Tipe D atau distres, yaitu cenderung menahan emosi negatif dalam jangka waktu lama. Mereka merasa cemas, insecure, dan mudah terganggu sehingga akumulasi emosi akhirnya meledak menjadi kemarahan yang intens. Untuk mengatasi hal ini, mengekspresikan perasaan melalui komunikasi yang jelas dan aman sangat dianjurkan. Dengan membiasakan diri berbicara tentang emosi secara teratur, tekanan emosional bisa dikurangi dan reaksi marah menjadi lebih terkendali.

Kesadaran Diri dan Strategi Mengelola kemarahan

Mengetahui psikologi orang yang mudah marah merupakan langkah pertama untuk mengelola emosi. Kesadaran diri membantu seseorang menyadari tanda-tanda awal kemarahan, seperti ketegangan otot atau peningkatan detak jantung. Selanjutnya, teknik relaksasi, olahraga, tidur cukup, dan komunikasi efektif dapat diterapkan. Jika perlu, konsultasi dengan profesional atau psikoterapi juga terbukti membantu mengontrol kemarahan secara lebih permanen. Dengan pendekatan yang tepat, kemarahan dapat dikelola sehingga tidak merusak hubungan atau kesehatan mental.

Referensi

5 Penyebab Orang Mudah Marah Menurut Sains, Kompas.com
Kenapa Orang Mudah Marah? Ahli Ungkap Penyebab dan Cara Mengatasinya, Detik Health
Intermittent Explosive Disorder, Wikipedia
Distressed Personality Type, Wikipedia
The Dark Factor of Personality, Wikipedia

Sumber: