Udah Minum Kopi tapi Masih Aja Ngantuk, What is Wrong?

Udah Minum Kopi tapi Masih Aja Ngantuk, What is Wrong?

Cara Menghilangkan Ngantuk, Image: DALLĀ·E 3--

sulut.disway.id - Minum kopi sering dianggap sebagai solusi cepat untuk mengusir kantuk. Kafein dalam kopi bekerja dengan merangsang sistem saraf pusat, membuat kita merasa lebih waspada dan segar. Namun, apa jadinya jika setelah menyeruput secangkir kopi, kantuk justru tetap menghantui? Fenomena ini lebih umum dari yang dibayangkan, dan ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya.

Kafein Bukan Obat Ajaib

Meskipun kafein efektif dalam meningkatkan kewaspadaan, efeknya bersifat sementara. Tubuh bisa mengembangkan toleransi terhadap kafein, sehingga dosis yang sama tidak lagi memberi efek sama seperti sebelumnya. Selain itu, terlalu banyak kafein justru dapat memicu efek sebaliknya, seperti kelelahan atau gangguan tidur, yang akhirnya membuat tubuh terasa lebih lelah di siang hari.

Kualitas Tidur yang Buruk

Salah satu alasan paling umum mengapa kopi gagal membangunkan tubuh adalah kualitas tidur yang rendah. Kurang tidur atau tidur yang terfragmentasi membuat tubuh kekurangan energi dasar, sehingga kafein tidak cukup kuat untuk menutupi rasa kantuk. Bahkan, jika tidur Anda terganggu malam sebelumnya, konsumsi kopi pagi hari hanya akan memberikan dorongan sementara sebelum tubuh menyerah kembali pada kelelahan.

Dehidrasi

Kopi memiliki efek diuretik ringan, yang berarti dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Jika tubuh sudah kekurangan cairan, kafein tidak akan cukup untuk menutupi rasa lelah. Dehidrasi bisa menurunkan tekanan darah dan memperlambat aliran darah ke otak, membuat seseorang merasa lebih ngantuk meski sudah minum kopi.

Pola Makan dan Energi Tubuh

Tubuh membutuhkan glukosa sebagai sumber energi utama. Jika Anda melewatkan sarapan atau mengonsumsi makanan rendah karbohidrat, energi untuk tubuh dan otak menjadi terbatas. Kopi tidak menyediakan kalori atau nutrisi, sehingga meski kafein memberi sensasi terjaga, tubuh tetap kekurangan bahan bakar, yang akhirnya memicu kantuk.

Kondisi Medis Tersembunyi

Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan kantuk yang berlebihan, terlepas dari konsumsi kopi. Contohnya termasuk sleep apnea, hipotiroidisme, anemia, hingga gangguan kronis seperti sindrom kelelahan kronis. Jika kantuk berlangsung terus-menerus meski sudah tidur cukup dan minum kopi, konsultasi dengan tenaga medis menjadi langkah penting untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan serius.

Tips Mengatasi Kantuk Meski Minum Kopi

  1. Perbaiki kualitas tidur: Pastikan tidur cukup 7–9 jam dan teratur setiap malam.

  2. Tetap terhidrasi: Minum air putih yang cukup untuk mengimbangi efek diuretik kafein.

  3. Perhatikan pola makan: Sarapan bergizi dapat membantu tubuh mendapatkan energi optimal.

  4. Batasi kafein: Jangan terlalu bergantung pada kopi; konsumsi secukupnya agar tubuh tetap sensitif terhadap efeknya.

  5. Cek kesehatan: Jika kantuk berkepanjangan, lakukan pemeriksaan medis untuk menyingkirkan penyebab serius.

Minum kopi memang bisa membantu mengusir kantuk, tetapi bukan solusi permanen. Tubuh membutuhkan kombinasi tidur berkualitas, hidrasi, nutrisi, dan kesehatan yang baik agar bisa berfungsi optimal. Jadi, jika Anda sudah minum kopi tapi tetap ngantuk, jangan langsung menyalahkan kopinya—mungkin tubuh Anda sedang memberi sinyal penting untuk diperhatikan.

Referensi:

 

  • Harvard Health Publishing. “Caffeine: How does it affect sleep?” Harvard Medical School.

  • Mayo Clinic. “Caffeine: How much is too much?”

  • National Sleep Foundation. “How Sleep Affects Your Daytime Energy.”

  • WebMD. “Excessive Daytime Sleepiness: Causes and Treatments.”

Sumber: