sulut.disway.id - Darah tinggi atau hipertensi menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia.
Mirisnya, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya karena gejala darah tinggi sering diabaikan atau dianggap sepele.
Padahal, jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu komplikasi serius seperti stroke, gagal jantung, bahkan kematian mendadak.
Apa Itu Darah Tinggi?
Darah tinggi terjadi ketika tekanan darah dalam pembuluh arteri terus meningkat melebihi batas normal, yaitu di atas 140/90 mmHg.
Kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas di tahap awal, sehingga dijuluki “silent killer”.
Penyebab Darah Tinggi yang Umum di Indonesia
Beberapa faktor pemicu tekanan darah tinggi sangat erat kaitannya dengan kebiasaan masyarakat Indonesia, seperti:
1. Konsumsi Garam Berlebih
Makanan khas Indonesia, seperti sambal, kerupuk, dan makanan instan, cenderung tinggi kandungan garam (natrium), yang bisa menaikkan tekanan darah.
2. Pola Makan Tidak Seimbang
Kurangnya asupan sayur, buah, dan serat digantikan dengan makanan berlemak dan tinggi kolesterol membuat risiko hipertensi meningkat.
3. Kurang Olahraga
Gaya hidup pasif, terutama di kota-kota besar, membuat tubuh kurang aktif. Aktivitas fisik yang minim memperburuk sirkulasi dan kesehatan jantung.
4. Stres dan Kurang Tidur
Tekanan kerja, kemacetan, serta masalah finansial memicu stres kronis yang berdampak langsung pada tekanan darah. Ditambah lagi dengan kualitas tidur yang buruk.
5. Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol
Merokok mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Meskipun alkohol jarang dikonsumsi secara luas, sebagian kalangan tetap berisiko jika mengonsumsi berlebihan.
Gejala Darah Tinggi yang Sering Diabaikan
Banyak orang baru menyadari hipertensi saat sudah muncul komplikasi. Padahal, beberapa gejala awal bisa dikenali, seperti:
-
Sakit kepala terus-menerus, terutama di pagi hari
-
Pusing atau rasa melayang
-
Mudah lelah dan leher terasa tegang
-
Detak jantung tidak teratur
-
Pandangan kabur
-
Mimisan tanpa sebab jelas
Namun, sebagian besar penderita darah tinggi tidak mengalami gejala sama sekali, sehingga penting untuk rutin memeriksa tekanan darah, terutama setelah usia 30 tahun.
Siapa yang Rentan?
Meskipun identik dengan lansia, kini darah tinggi di usia muda semakin umum, terutama akibat pola hidup tidak sehat. Mereka yang memiliki riwayat keluarga hipertensi juga lebih berisiko.
Cara Mengatasi dan Mencegah Darah Tinggi
Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:
-
Kurangi konsumsi garam dan makanan olahan
-
Perbanyak makan sayur dan buah
-
Rutin berolahraga, minimal 30 menit sehari
-
Kelola stres dengan baik
-
Berhenti merokok dan hindari alkohol
-
Tidur cukup dan berkualitas
-
Rutin cek tekanan darah, terutama jika punya faktor risiko
Obat Alami Darah Tinggi yang Masih Digunakan di Daerah
Beberapa ramuan tradisional masih digunakan masyarakat di berbagai daerah, seperti rebusan daun salam, seledri dan bawang putih.
Meski alami, penggunaannya tetap perlu dikonsultasikan ke dokter agar tidak bertabrakan dengan obat medis.
Penutup
Darah tinggi bukan hanya masalah orang tua. Kini, siapa pun bisa mengalaminya jika tidak menjaga gaya hidup. Jangan tunggu sampai gejalanya muncul atau terlambat.
Mulailah dari kebiasaan kecil yang sehat agar hidup lebih panjang dan berkualitas.