sulut.disway.id - Teh jahe sudah lama dikenal sebagai minuman herbal yang memiliki banyak manfaat kesehatan.
Berikut lima manfaat utama teh jahe yang sudah terbukti secara medis dan penting untuk kamu ketahui.
-
Meredakan Mual dan Muntah
Jahe efektif mengatasi mual, termasuk morning sickness pada ibu hamil dan mual akibat kemoterapi. Senyawa gingerol dan shogaol dalam jahe menenangkan saluran cerna dan memblokir sinyal mual di otak. -
Mengurangi Peradangan dan Nyeri Otot
Jahe memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan yang membantu mengurangi peradangan dan nyeri otot setelah olahraga, serta nyeri akibat osteoartritis. -
Memperbaiki Fungsi Pencernaan
Jahe mempercepat pengosongan lambung dan membantu mengatasi gangguan pencernaan seperti kembung dan dispepsia dengan cara memperbaiki motilitas lambung dan meredakan peradangan. -
Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Konsumsi jahe dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida, serta meningkatkan sirkulasi darah, yang membantu menurunkan risiko penyakit jantung koroner. -
Meningkatkan Kekebalan Tubuh dengan Antioksidan
Jahe kaya akan antioksidan seperti gingerol yang melawan radikal bebas penyebab stres oksidatif dan membantu meningkatkan sistem imun tubuh.
Mulai konsumsi teh jahe secara rutin supaya kamu bisa merasakan manfaat sehatnya secara alami dan mudah. Kamu tertarik coba?
Peringatan untuk Kondisi Medis Tertentu
Meskipun teh jahe memiliki banyak manfaat, kamu perlu berhati-hati jika memiliki kondisi medis tertentu.
Misalnya, bagi kamu yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin, jahe dapat meningkatkan risiko perdarahan jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Selain itu, ibu hamil yang memiliki riwayat keguguran atau gangguan kehamilan harus berkonsultasi dengan dokter sebelum rutin minum teh jahe.
Jika kamu memiliki kondisi medis kronis atau sedang dalam pengobatan khusus, selalu konsultasikan dulu dengan tenaga medis sebelum menambahkan teh jahe ke dalam diet harian.
Kesimpulan
Teh jahe adalah minuman herbal alami yang menawarkan beragam manfaat kesehatan, mulai dari meredakan mual, mengurangi peradangan, memperbaiki pencernaan, menurunkan risiko penyakit jantung, hingga meningkatkan kekebalan tubuh.
Namun, konsumsi teh jahe harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing, terutama bagi yang memiliki penyakit tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan khusus.
Dengan konsumsi yang tepat dan rutin, kamu bisa menikmati manfaat sehat teh jahe dengan mudah dan alami. Yuk, mulai konsumsi teh jahe dari sekarang!
Referensi:
-
Ernst E, Pittler MH. Efficacy of ginger for nausea and vomiting, a systematic review of randomized clinical trials. British Journal of Anaesthesia, 2000.
-
Lete I, Allué J. The effectiveness of ginger in the prevention of nausea and vomiting during pregnancy and chemotherapy. Integrative Medicine Insights, 2016.
-
Black CD et al. Ginger (Zingiber officinale) reduces muscle pain caused by eccentric exercise. The Journal of Pain, 2010.
-
Tidd K et al. The efficacy and safety of ginger (Zingiber officinale) for osteoarthritis, a systematic review and meta-analysis. Osteoarthritis and Cartilage, 2019.
-
Wu KL, Rayner CK. The role of ginger in gastrointestinal motility, a systematic review. European Journal of Gastroenterology & Hepatology, 2012.
-
Hu ML et al. Effects of ginger on gastric emptying and motility in healthy humans, a randomized controlled trial. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, 2011.
-
Alizadeh-Navaei R et al. The effect of ginger on serum lipids in hyperlipidemic patients. Saudi Medical Journal, 2008.
-
Arablou T et al. The effect of ginger supplementation on blood lipids, a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Phytotherapy Research, 2020.
-
Zeng G et al. Anti-oxidant and anti-inflammatory activities of ginger extract, a review. Food Science and Human Wellness, 2019.
-
Grzanna R et al. Ginger, an herbal medicinal product with broad anti-inflammatory actions. Journal of Medicinal Food, 2005.
Disclaimer:
Informasi dalam artikel ini disediakan hanya untuk tujuan edukasi dan bukan sebagai pengganti konsultasi medis profesional. Sebelum memulai pengobatan, perubahan pola makan, atau mengonsumsi suplemen apa pun, terutama jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang menjalani pengobatan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau tenaga medis yang kompeten. Penulis dan penerbit tidak bertanggung jawab atas risiko yang mungkin timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini.