Sedikitnya 47 orang dilaporkan meninggal dunia, dan 10 orang lainnya mengalami luka. Kondisi terkini di distrik seperti Nuwara Eliya, Kandy, dan Ampara menunjukkan situasi yang sangat memprihatinkan. Banyak wilayah masih tergenang, dan beberapa daerah masih terisolasi karena akses jalan yang tertutup lumpur dan reruntuhan.
Rekaman video dari warga memperlihatkan derasnya arus banjir yang melahap jalanan, menenggelamkan mobil, serta merobohkan pepohonan. Salah satu rekaman dari Ampara memperlihatkan sebuah mobil terseret banjir deras dan mengakibatkan tiga penumpangnya tewas. Selain itu, aliran air juga terlihat keluar dari beberapa waduk yang diduga telah meluap akibat volume hujan yang ekstrem.
Pemerintah Sri Lanka menjelaskan bahwa hujan deras sudah berlangsung sejak pekan lalu, dengan intensitas paling tinggi terjadi pada akhir pekan. Tingginya curah hujan menyebabkan sungai dan waduk melampaui kapasitas, lalu meluap dan membanjiri kawasan pemukiman hingga menutup sejumlah jalur transportasi utama antarprovinsi. Kondisi ini memperlambat proses evakuasi dan distribusi bantuan untuk warga terdampak.
Selain kerusakan fisik, ribuan masyarakat kini kehilangan tempat tinggal dan harus bertahan dalam kondisi minim fasilitas, termasuk keterbatasan air bersih dan sanitasi. Otoritas setempat bekerja sama dengan lembaga darurat untuk mempercepat evakuasi korban, mendistribusikan makanan, air, dan layanan medis bagi warga yang membutuhkan.
Prakiraan cuaca memperingatkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi masih akan berlangsung, terutama di wilayah timur laut negara tersebut, dengan perkiraan curah hujan mencapai 250 milimeter pada hari Kamis. Pejabat setempat memperkirakan jumlah korban bisa terus bertambah mengingat kondisi cuaca yang belum stabil.
Tragedi ini kembali menjadi pengingat serius tentang kerentanan Sri Lanka terhadap bencana iklim. Dengan meningkatnya risiko cuaca ekstrem akibat perubahan iklim global, langkah mitigasi, peringatan dini, serta kesiapsiagaan masyarakat sangat dibutuhkan agar dampak kerusakan dan korban jiwa di masa mendatang dapat ditekan.
Referensi:
Xinhua, “Sri Lanka confronts severe floods and landslides,” 27 November 2025
Alamy, “Flooded area in Nuwara Eliya District, Sri Lanka,” 27 November 2025
Shutterstock Editorial, “Buildings destroyed in landslide in Kandy District,” 27 November 2025
BBC News, “Sri Lanka hit by deadly floods and landslides,” November 2025